Tidak jarang orang yang lehernya terasa pegal atau sakit, akan merasa nikmat ketika dirinya berhasil menggerakkan leher hingga berbunyi ‘krek’. Meski begitu, waspadalah. Sebab menurut seorang dokter Spesialis Bedah Syaraf TNI AU, Wawan Mulyawan, jika dilakukan secara berlebihan, praktik ini bisa berujung kematian. “Hal ini bisa terjadi bukan karena akan memotong atau menyumbat trakea maupun menyobek pembuluh darah karotis, tetapi praktik ini akan mematahkan, meretakkan, mendislokasikan tulang leher,” ujar dia seperti dikutip Tempo.Co (11/1/2016).
Terkait terapi leher, saat ini tengah heboh berita di media massa dan media sosial yang menyoroti kasus kematian Allya Siska Nadya yang berobat ke Klinik Chiropractic, di Mal Pondok Indah pada 6 Agustus 2014 lalu. Saat itu terapis warga Inggris bernama Randdal Cafferty memutar-mutar kepala Allya hingga mengeluarkan suara ‘krek-krek.’ Hasilnya, bukannya sembuh, Allya malah mengalami sakit luar biasa dan meninggal di rumah sakit.
Wawan menegaskan, hal yang paling sering terjadi ketika seseorang menggerakkan leher hingga berbunyi ‘krek’ adalah bukan tulang-tulang yang patah atau retak, melainkan ketika terjadi dislokasi yakni melejitnya sendi yang menghubungkan antar tulang leher.
Selanjutnya Dokter yang memiliki kompetensi tambahan (SKT) di bidang tulang belakang ini menjelaskan, di tubuh manusia itu ada tujuh ruas tulang leher yang masing-masing ruasnya dihubungkan oleh dua macam sendi. Yakni bantalan tulang (diskus) dan sendi penyangga kiri dan kanan.
Jika tulang dan sendinya melejit, demikian tutur Wawan, maka hubungan persendian leher dan ruas tulang lehernya menjadi tidak stabil dan akan mencederai sumsum tulang belakang di dalamnya. Inilah yang menurutnya dapat berakibat kematian.
Ditambah lagi, jika tulang leher patah dan pembuluh darah arteri vertebralis pecah atau robek karena tergores tulang leher yang patah tersebut, dapat memperparah keadaan dan dapat menyebabkan kematian yang lebih cepat.
Untuk itu, ia mengimbau agar praktik menggerakkan leher hingga berbunyi ‘krek’ tidak lagi dilakukan baik oleh diri sendiri, teman, tukang cukur, tukang pijat, bahkan oleh orang yang mengaku-aku profesional dan memiliki sertifikat khusus di bidang itu. Bagi yang memiliki keluhan sakit leher, punggung, pinggang sebaiknya datang ke profesional yang memang telah mengenyam pendidikan kedokteran misalnya spesialis syaraf, spesialis ortopedi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi. Tidak ada salahnya juga jika datang ke dokter umum atau fisioterapis,bukan yang lain (Shn).