Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menegaskan komitmen bahwa tahun ini di Sumsel tidak akan ada lagi bencana asap seperti yang terjadi tahun lalu. Keseriusan ini diwujudkan dengan upacara Pencanangan Gerakan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Halaman Griya Agung, Senin (7/3).
Pencanangan ini merupakan yang tercepat dibandingkan dengan provinsi lain yang terkena bencana Karhutla. “Pemprov memulai pengendalian Karhutla lebih awal dari tahun lalu,” tegas Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat memimpin upacara.
Upacara peresmian diawali dengan pengecekan kesiapan anggota oleh Alex dengan mengelilingi lapangan upacara. Ada 1.630 peserta dalam upacara ini, yang terdiri dari TNI, Polri, BNPB, Masyarakat Peduli Api dan lain-lain.
Alex pun kembali menegaskan keinginannya untuk mewujudkan Sumsel yang sehat dan bebas asap, bertemakan Green South Sumatera (Sumsel Hijau), dengan mewujudkan kawasan yang rendah emisi tanpa polusi.
Untuk menuju hal tersebut, tambah Alex, salah satu strategi yang akan dilakukan Pemprov Sumsel adalah dengan membangun 102 Desa Peduli Api Terpadu yang tersebar di Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, dan Ogan Ilir (OI). Strategi lainnya adalah membuat pos pantau dan patroli darat.
Alex pun meminta masyarakat atau pihak terkait untuk terus berkoordinasi dengan Pemprov jika lahan yang terbakar tidak dapat ditanggulangi sendiri. (shn)