Soal Usulan e-Voting Pilkada 2020, Komisi II: Sistem Siber Kita Masih Lemah

Rabu, 10 Juni 2020
Ilustrasi/ FIN

Jakarta, Sumselupdate.com – Wakil Ketua Komisi II DPR RI Arwani Thomafi mengatakan usulan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait e-voting dalam Pilkada 2020 menarik di masa pandemi ini. Namun, kenyataannya sistem siber belum mendukung, dia mengatakan keamanannya masih lemah.

“Gagasan ini menarik. Apalagi di tengah pendemi dan pesatnya perkembangan digital di Indonesia.Tetapi fakta bahwa sisi keamanan siber kita masih lemah tidak bisa kita tutupi,” kata Arwani, seperti dikonfirmasi Detikcom, Selasa (9/6/2020) kemarin.

Bacaan Lainnya

Arwani pun mengambil contoh seperti sistem perhitungan suara KPU bahkan hingga data perlindungan pribadi yang masih bisa dibobol. Jadi untuk melakukan sistem e-voting menurutnya perlu dipersiapkan lebih matang.

“Misal soal situng KPU, website pemerintah yang jadi korban hacker dan termasuk perlindungan data pribadi banyak yang bobol,” katanya.

“Mungkin ke depan perlu dipersiapkan lebih matang agar gagasan ini bisa dilaksanakan dengan baik dan aman. Dengan mempertimbangkan keamanan siber kita harus jauh lebih bagus,” sambung Arwani.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar pemilihan bisa dilakukan dengan e-voting karena masih dalam pandemi virus Corona atau COVID-19.

Ganjar mengatakan kondisi pandemi Corona membuat segala kegiatan harus menerapkan protokol kesehatan. Karena itu, menurut Ganjar, pemungutan suara nantinya bisa dilakukan dengan e-voting, sehingga tidak menyebabkan kerumunan.

“Insyaallah kita siap semua. Hanya mungkin yang perlu disiapkan lebih matang adalah SOP yang mesti dilaksanakan hingga coblosan. Syukur-syukur sebenarnya kalau hari ini percaya pada sistem, hari ini saatnya kita e-voting,” kata Ganjar steelah menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari perkumpulan pengusaha bus di kantornya, Semarang, Selasa (9/6/2020).

Ganjar pun menyadari masih banyak perdebatan soal e-voting. Namun, menurutnya, untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, akan lebih baik jika semua tahapan Pilkada Serentak 2020 dilakukan melalui daring.

“Meskipun saya tahu perdebatannya akan panjang, cara-cara kampanye yang kemarin diomongkan menarik, tidak lagi kampanye terbuka, akan gunakan medsos akan gunakan cara-cara daring. Ini unik, menarik. Kita akan bantu dan dorong.Beberapa hari ke depan juga diminta bicara tentang berkaitan kesiapan dan cara, harus ada pola baru sehingga tidak ada kerumunan massa kalau siap, kita siap,” imbuhnya.(dtc/adm5)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.