Palembang, Sumselupdate.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan sepanjang tahun 2024 yang mencatat lonjakan signifikan dengan total 5.728 kasus dan 37 kematian. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa menyebutkan Palembang menjadi wilayah dengan jumlah kasus tertinggi mencapai 1.225 kasus, termasuk 14 kematian. Sebaliknya, Pagaralam mencatat kasus terendah dengan 67 kasus, namun tetap disertai 1 kematian.
“Hanya delapan daerah di Sumsel yang mencatat nol kematian akibat DBD sepanjang tahun ini,” kata Ira, Kamis (26/12/202)
Data Dinas Kesehatan Sumsel menunjukkan tren peningkatan kasus DBD dalam tiga tahun terakhir yakni 2021 sebanyak 1.135 kasus, 3 kematian, 2022 ada 2.854 kasus, 31 kematian,2023 menurun 2.804 kasus, 22 kematian dan 2024 mengalami kenaikan 5.728 kasus, 37 kematian (hingga 20 Desember).
Pemerintah Provinsi Sumsel terus melakukan langkah-langkah preventif untuk menekan penyebaran DBD, terutama menjelang puncak penularan yang diprediksi pada Desember 2024 hingga Januari 2025.
Beberapa langkah strategis yang telah dilakukan, antara lain Penerapan 3M Plus Menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta tambahan pencegahan lainnya.
Larvasiding pemberian bahan kimia untuk membasmi jentik nyamuk di genangan air, Ikanisasi dengan Pelepasan ikan pemakan jentik nyamuk di habitat air tergenang dan Surat Edaran Dinas Kesehatan telah mengirimkan imbauan antisipasi DBD ke seluruh daerah di Sumsel.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama memasuki musim hujan yang meningkatkan risiko penyebaran DBD,” umgkap Ira.
Ira memprediksi kasus DBD masih akan meningkat pada Januari 2025 mendatang, dengan Desember ini menjadi puncak penularan. Ia meminta masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala DBD seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kulit.
Rincian Jumlah Kasus DBD di Sumsel pada 2024 (hingga 20 Desember):
- Palembang: 1.225 kasus
- Banyuasin: 541 kasus
- Muba: 446 kasus
- OKU Timur: 422 kasus
- OKU: 414 kasus
- Prabumulih: 410 kasus
- Ogan Ilir: 367 kasus
- Muara Enim: 324 kasus
- Lahat: 298 kasus
- OKI: 264 kasus
- Lubuklinggau: 251 kasus
- Mura: 160 kasus
- PALI: 151kasus
- OKU Selatan: 138 kasus
- Empat Lawang: 138 kasus
- Muratara: 112 kasus
- Pagar Alam: 67 kasus
Angka Kematian Akibat DBD di Sumsel:
- Palembang: 14 kematian
- OKU: 8 kematian
- Banyuasin: 4 kematian
- Muba: 3 kematian
- Ogan Ilir: 3 kematian
- OKU Selatan: 2 kematian
- Lahat: 1 kematian
- Pagar Alam: 1 kematian
- Muratara: 1 kematian
- Daerah lain: 0 kematian