Palembang, Sumselupdate.com – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumsel meningkat drastis pada Januari 2025, dengan total 309 kasus tercatat. Tiga daerah mendominasi sebagai penyumbang terbanyak, yakni Palembang, Banyuasin, dan Musi Banyuasin (Muba).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa, mengungkapkan bahwa Palembang mencatat kasus tertinggi dengan 50 penderita, disusul Banyuasin 45 kasus, dan Muba 40 kasus.
“Tiga daerah ini juga menjadi penyumbang utama kasus DBD sepanjang tahun 2024,” ungkap Ira, Minggu (9/2/2025).
Sebagai perbandingan, pada tahun 2024, Palembang melaporkan 1.268 kasus DBD, Banyuasin 634 kasus, dan Muba 507 kasus. Tren ini menunjukkan bahwa ketiga wilayah tersebut masih menjadi episentrum penyebaran DBD di Sumsel.
Ira menjelaskan, faktor cuaca berperan besar dalam perkembangan populasi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.
Baca juga : Sepanjang 2024, Kasus DBD di Sumsel Meningkat, Palembang Tertinggi
“Curah hujan tinggi meningkatkan risiko tempat berkembang biaknya nyamuk. Sementara saat curah hujan rendah, nyamuk cenderung lebih sering menggigit karena membutuhkan asupan darah lebih banyak,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Sumsel mencatat sebanyak empat orang meninggal dunia akibat DBD sepanjang Januari 2025. Korban terbanyak berasal dari Banyuasin dengan dua kasus kematian, sementara Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Ogan Ilir masing-masing mencatat satu korban meninggal.
“Empat korban jiwa ini menjadi peringatan serius bagi kita semua. Pencegahan harus dimulai dari lingkungan terdekat, dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan potensi tempat berkembang biaknya nyamuk,” tegas Ira.
Baca juga : Ikatan Dokter Indonesia Memberikan Informasi Penyebab dan Cara Mengobati Gejala dari Demam Berdarah (DBD)
Dinas Kesehatan Sumsel mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama di musim pancaroba ini. Langkah pencegahan sederhana seperti 3M Plus—menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk—masih menjadi kunci utama dalam memutus rantai penularan DBD.
Selain itu, peran aktif masyarakat dalam program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dinilai sangat penting untuk menekan angka kasus yang terus meningkat setiap tahunnya. (**)
Berikut rincian kasus DBD di Sumsel Januari 2025:
- Palembang: 50 kasus
- Banyuasin: 45 kasus
- Muba: 40 kasus
- Muara Enim: 33 kasus
- Lahat: 22 kasus
- Prabumulih: 21 kasus
- OKU Selatan: 19 kasus
- Ogan Ilir: 16 kasus
- Mura: 14 kasus
- OKU Timur: 13 kasus
- OKI: 12 kasus
- Muratara: 8 kasus
- Empat Lawang: 5 kasus
- Pagar Alam: 4 kasus
- OKU: 3 kasus
- Lubuklinggau: 2 kasus
- PALI: 2 kasus