Laporan Haris Widodo
Palembang, Sumselupdate.com – Kematian Muhammad Putra Sadewa (13), warga Jalan May Zen, Lorong Sidomulyo, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.
Nurhida (44), ibunda korban mengaku hingga saat ini masih tak percaya anak ketiganya akan pergi untuk selama-lamanya.
Nurhida mengaku, korban memiliki kepribadian yang sangat baik dan penurut.
Bahkan menurut Nurhida, semasa hidupnya korban memiliki cita-cita ingin memberangkatkan umrah kedua orang tuannya setelah ia tamat sekolah nanti.
“Saya tak memiliki firasat, namun selama empat hari tak pulang sejak pergi sama temannya bernama Ade Kurniawan, hati saya selalu cemas dan takut terjadi apa-apa,” kata Nurhida sambil menangis tersedu-sedu.
Dikatakan Nurhida, sosok Ade Kurniawan (20) yang mengajak anaknya pergi ke Pemulutan Ogan Ilir merupakan teman main burung merpati anaknya.
“Memang saat itu anak saya izin untuk mengantar Ade mengantar TV ke Pemulutan Ogan Ilir dengan iming-iming akan diberikan uang senilai Rp50 ribu,” kata Nurhida.
Terungkapnya kasus ini setelah aparat berhasil menciduk pelaku pembunuhan berinisial AK (20). Dia diringkus pada Jumat (5/6/2020), sekitar pukul 19.00.
Kapolres Ogan Ilir, AKBP Imam Tarmudi melalui Kasat Reskrim AKP Malik F mengatakan, tersangka AK diciduk beberapa jam setelah jasad korban ditemukan tergeletak di sungai di bawah Jembatan Kurung Km 19 Palindra Desa Sukarami, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Jumat (5/6/2020), sekitar pukul 06.30 WIB.
Namun untuk kronologis penangkapan dan motif pelaku menghabisi korban, menurut Kasat, akan dibeberkan saat press realese hari Senin (8/6) nanti.
Sebelumnya, Dadang, paman korban menuturkan, keponakannya itu pada Selasa (2/6/2020) pukul 12.00 WIB izin kepada orang tuanya untuk menemani temannya bernama Ade Kurniawan (20) mengantarkan televisi ke daerah Pemulutan.
Korban mau ikut ke Pemulutan karena dijanjikan diupah sebesar Rp50 ribu oleh Ade. Korban pun membonceng Ade dengan sepeda motor Honda Supra X milik orangtuanya.
Namun setelah empat hari berlalu, Dadang dan orang tua cemas kenapa korban tidak ada kabar apalagi pulang ke rumah.
Dan, kemarin Dadang dan orangtua korban mendapatkan kabar bahwa ada penemuan sesosok mayat di tempat kejadian perkara.
Dadang mengatakan, Ade adalah orang datangan yang nge-kost di Jalan Mayzen Lorong Sidomulyo, Kecamtan Kalidoni yang tak jauh dari rumah korban, dan bukan penduduk asli di sana.
“Kato warga jugo emang dio ni (Ade) sering terlibat tindakan kriminal, apalagi bila jatuh tempo pembayaran kost tiba. Pasti ada kabar seperti itu,” ujarnya. (**)