Gaza, Sumselupdate.com — Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara terpaksa melakukan evakuasi penuh pada Sabtu (26/11/2023) karena kekurangan bantuan medis akibat blokade total Israel. Rumah sakit tersebut mengosongkan bangsal dan aulanya, dan memindahkan korban luka ke rumah sakit lain yang masih beroperasi dengan kemampuan terbatas.
RS Indonesia bergabung dengan sejumlah rumah sakit lain di Jalur Gaza yang juga melakukan langkah serupa.
Ashraf Al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengumumkan bahwa korban luka juga dievakuasi dari Kompleks Medis Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, pada hari yang sama.
Qudra menyampaikan bahwa bantuan medis yang diterima di Jalur Gaza tidak mencukupi dan lebih sedikit dari sebelumnya. Israel membatasi bantuan tersebut setelah memberlakukan blokade total, yang jauh dari memenuhi kebutuhan lebih dari 2 juta penduduk Gaza.
Dia memperingatkan bahwa situasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk dan berbahaya. “Tidak ada fasilitas kesehatan. Hanya tiga rumah sakit yang beroperasi dengan kemampuan yang sangat terbatas di Jalur Gaza utara, tempat tinggal sekitar 900.000 orang.” kata Qudra.
Israel telah melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, merespons serangan mendadak oleh kelompok Hamas pada 7 Oktober. Jumlah korban Palestina yang tewas akibat serangan Israel mencapai 14.854, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari empat ribu wanita.
Sebanyak 36.000 orang mengalami luka-luka, sementara sekitar 7.000 orang masih hilang, termasuk lebih dari 4.700 anak. Data resmi juga melaporkan bahwa korban jiwa Israel mencapai 1.200 orang.(bsc)