Puisi-puisi Keresahan Sosial Karya Solehun

Sabtu, 6 Agustus 2022
Ilustrasi

Bintang Redup

Sudah menjadi takdir
bintang itu tinggi
selalu tegar menyinar
menerang
memperindah langit
yang berbalut malam

selamanya, hukum alam itu tak berubah
bintang itu tenang
menabur damai
tak pernah menyakiti
penghuni langit dan bumi

saat bintang itu
tak lagi tinggi
berwajah gelap
berlaku gaduh
menebar teror
menggali lubang duka
jangan cemooh takdir
jangan pula umpat hukum alam
salahkan saja para pemanipulasi
yang telah memaksa bintang
redup di pundaknya

Advertisements

4 Agustus 2022


Benar-Salah

benar atau salah
tak ubahnya sekadar diksi penilaian
subjektivitas tetap menganga
saat tersimpul tanpa bukti

benar atau salah
arenanya di altar pengadilan
keadilannya tetap misteri
saat terduga buru-buru ditembak mati

benar atau salah
semestinya ranah penegakan hukum
tapi apa mau dikata
kita hanya bisa mengelus dada
saat aparat hukum alpa menegakkan hukum

5 Agustus 2022


Lenggok Citayam

anak muda
yang terlahir jelata
berinisiasi tenggelamkan waktu
nongkrong
saling sapa
melenggok nyentrik
di penyeberangan jalan
melukis brand citayam fashion week
berbuah sensasi dan berita

tapi jelata tetaplah jelata
ia terlalu mudah dikudeta
kuasanya tak bernyawa
saat peluru eksploitasi
politisi, pejabat, artis, pebisnis
bahkan pemilik komunitas
berkelibat menghunjam
menancapkan ambisi
numpang tenar
numpuk kapital
atau hegemoni kelompok

pada lenggok anak muda citayam
mestinya tersadar peka
inilah gugatan anak muda
yang kreasinya terpaksa menjamur di jalan
karena ruang ekspresi dan eksistensi tak tersedia
terampas strategi pembangunan
yang melupa potensi pemuda jelata

29 Juli 2022


*) Penulis adalah penyuka puisi, tinggal di Palembang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.