Perjalanan
Berkelok-kelok tajam di tanah
Tak pernah ada ujung di kejauhan
Entah di mana perhentian ini akan berhenti
Kerikil terus bergolak menantang
Bersatu lumpur padu melibas setiap helaan napas
Menakutkan, namun aku tak takut…
Aku ingin sampai
Pada ujung terakhir
Raksasa berbaris bergelombang di tengah samudra
Menghantarkan badai
Melumat habis dermaga
Tempat kusembunyikan satu titik asa
Tabunganku untuk tertawa
Di masa yang akan tiba
Kelak…
Siklus yang terus berulang
Menarik kencang kendali tanpa lelah
Mendaki tinggi ke puncak arah
Gamang menari di ketinggian melayang jatuh
Tetap saja aku tak takut
….
Ketakutanku hanya satu
Tuhan kembali menghukumku
Memori ditulis, 1995
Doa Terakhir
Kubebat luka sekujur jiwa
Biang kebusukan yang merampas kehidupanku
DariMu dahulu….
Tak ada permohonan berbanyak lagi padaMu
Cukup lindungi aku
Di Bumi…
Dan langitMU
Memori ditulis, 1995
Rindu
Kubawa cintamu dalam kantong tertutup
Tanpa perlu resah
Sesekali akan kulihat
Jalan terjal yang dahulu kita lewati
Dengan napas tersengal…
Tengoklah hujan yang datang
Ada sejuk rindu untukmu di sana
Jagalah dirimu seperti engkau menjagaku dahulu
Sama seperti janjiku untuk selalu menjagamu
Palembang, 23 Oktober 2022
Heddy WSalam lahir di Palembang dan saat ini berdomisili di Cimahi, Bandung.
Penulis buku antologi puisi “Lebay” & antologi cerpen “Panorama Hati”.