Laporan: Endang Saputra
Muaraenim, sumselupdate.com – Pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) di wilayah Polsek Gelumbang terus dilakukan dengan intensitas yang tinggi pada hari kedelapan sejak terjadinya kebakaran pada Minggu (10/9/2023) minggu lalu.
Lokasi titik hotspot terletak di Desa Putak Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim. Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut yang masuk dalam izin lokasi atau HGU PT. Sumatera Agro Mandiri (SAM) di Blok G seluas sekitar 100 hektar.
Upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Kapolsek Gelumbang AKP Robby Monodinata, Senin (18/9/2023). Tim gabungan ini terdiri dari personil Polsek Gelumbang, Personel Polres Muaraenim, personil TNI, personil dari BPBD Kabupaten Muaraenim dan Dinas Pemadam Kebakaran Kecamatan Gelumbang, dan tim dari PT SAM dan PT IAL.
Untuk memadamkan api, Tim gabungan menggunakan beberapa alat dan peralatan seperti alat berat Exavator, mesin pompa air sebanyak enam unit dan satu unit mobil pemadam kebakaran milik PT SAM. Pemadaman berlangsung sejak pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.10 sore, dan dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat lokasi hutan semak belukar yang mudah terbakar dan kondisi tanah gambut.
Kapolres Muaraenim AKBP Andi Supriadi melalui Kasi Humas Polres Muaraenim AKP RTM. Situmorang menerangkan Kepolisian telah melakukan beberapa upaya untuk menangani karhutlah di wilayah Polsek Gelumbang, di antaranya adalah mendatangi lokasi kebakaran, melakukan pemadaman api bersama stakeholder terkait, melakukan dokumentasi terkait giat dan TKP, mengkoordinasikan pihak terkait, memberikan maklumat larangan karhutlah, dan menghimbau Pemdes untuk selalu memberitahukan warga untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
“Dalam menjaga lingkungan, peran serta masyarakat sangat penting. Masyarakat harus diberikan pemahaman soal pentingnya menjaga lingkungan dan kelestarian hutan,” ungkapnya, Senin (18/9/2023) dalam keterangan persnya.
Kemudian, ia mengatakan Pemerintah bisa memberikan sosialisasi dan pendidikan secara sistematis terkait pentingnya menjaga lingkungan dan menghindari tindakan yang berdampak buruk pada lingkungan.
“Terlepas dari upaya pemadaman api, perlu adanya langkah preventif untuk mencegah terjadinya karhutlah di wilayah tersebut di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, kata Morang perlu dilakukan koordinasi dan kerja sama yang solid satu sama lain.
“Perlunya koordinasi dan kerjasama yang solid semua pihak yang terkait agar dapat meminimalisir risiko kebakaran lahan dan menjaga kelestarian lingkungan di wilayah tersebut,” pungkasnya. (**)