Peserta Magang di Rumah Rakyat Diharapkan Jadi Duta Untuk DPR RI

Penulis: - Selasa, 23 April 2024
Kepala Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Djaka Dwi Winarko di Kuliah Umum MDRR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Jakarta, Sumselupdate.com – Kepala Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI, Djaka Dwi Winarko menjelaskan mahasiswa yang tergabung dalam program Magang di Rumah Rakyat (MDRR) diharapkan dapat menjadi duta-duta DPR.

Di mana para pemuda dan pemudi ini dapat menyampaikan informasi secara utuh tentang DPR kepada masyarakat luas.

Bacaan Lainnya

“Mahasiswa MDRR ini merupakan orang-orang pilihan dari sekian ribu mahasiswa  seluruh Indonesia. Selain pengalaman untuk mahasiswa itu sendiri, MDRR Ini menjadi sebuah kesempatan kita untuk memberikan pemahaman mengenai apa itu DPR secara langsung. Karena dia melihat praktek-praktek kerja anggota DPR dan juga termasuk supporting system di Setjen DPR,” ujar Djaka usai Kuliah Umum MDRR di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Dengan demikian, pihaknya berharap peserta MDRR ini yang notabene mempunyai pengalaman secara utuh mengenai DPR, cara kerja, prosedur kerjanya, dinamika  di DPR  dapat memberikan pengalaman tersebut. Serta, informasi yang dilihat  langsung tentang DPR secara utuh kepada teman, keluarga dan masyarakat sekitar.

Dijelaskan Djaka, dalam Kuliah Umum kali ini, Pustekinfo diberi kesempatan memberikan informasi dan sharing, serta diskusi seputaran IT di DPR RI.

Misalnya terkait peran dan fungsi Pustekinfo di antarahya memastikan layanan, kerja dan poses di DPR bisa terfasilitasi dengan menggunakan teknologi informasi.

Dengan kata lain, tujuan kuliah umum menurut Djaka  memberikan pemahaman bagaimana  peran  Pustekinfo dalam proses kerja di DPR RI.

Djaka yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya manusia Legislatif (Pusbangkom) ini menambahkan, sejak tahun 2010 layanan IT DPR berdiri  memiliki ratusan aplikasi yang tersebar di berbagai unit kerja di DPR RI.

Namun, lama kelamaan banyaknya aplikasi yang tersebar di berbagai unit kerja tersebut malah merepotkan DPR sendiri.

Hingga kemudian pihaknya bersama Tim Pustekinfo bekerjasama dengan Universitas Indonesia di bawah pimpinan Profesor Yudo membuat strategi tersendiri yang disebut Rencana Induk Teknologi dan Informasi dan Komunikasi (RITIK).

“RITIK ini semacam cetak birunya, guidance bagaimana teknologi informasi itu dikembangkan ke depannya. Tadi kita sampaikan sudah ada RITIK mulai tahun 2020 sampai 2015 dan ini juga kita evaluasi setelah itu akan kita rubah lagi atau kita kembangkan menjadi RITIK 2024-2027. Karena teknologi informasi dan perkembangan sangat cepat, untuk kita bisa mengantisipasi perkembangan seperti apa, dari sisi teknologinya seperti apa, aplikasinya, infrastruktur, termasuk juga Sumber daya manusianya,” paparnya.

Djaka menambahkan, melalui RITIK, pihaknya akan terus mengintegrasikan ratusan aplikasi yang ada di DPR menjadi 15 klaster besar.

“Sejauh ini dari 120 an aplikasi yang ad adi DPR telah diintegrasikan menjadi 50 an aplikasi. Ke depan aplikasi sejenis akan terus diintegrasikan lagi sehingga menjadi 15 aplikasi besar yang ada di DPR RI,” tegasnya. (**)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.