Permintaan Jokowi Untuk Penambahan Kuota Haji Sampai ke Saudi

Sabtu, 25 Januari 2020
Jamaah Haji

Jakarta, Sumselupdate.com – Permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penambahan kuota haji untuk jemaah asal Indonesia telah sampai ke Kerajaan Arab Saudi. Permintaan itu sampai ke Saudi diiringi syair dari Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Berdasarkan siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Jumat (24/1/2020), Dubes Maftuh menjelaskan Jokowi selalu berpesan untuk selalu memprioritaskan diplomasi kuota haji dan juga perlindungan ke seluruh WNI di Arab Saudi. Di samping sudah barang tentu penguatan diplomasi ekonomi yang pernah didiskusikan oleh Presiden dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pada Kamis (23/1) waktu setempat, delegasi parlemen Indonesia pimpinan Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Mohammad Saleh Taher Benten di Kantornya, Mekah. Aziz Syamsuddin menyampaikan keinginan Indonesia agar Arab Saudi bisa menambah kuota haji.

“Tadi saya sampaikan dukungan penuh pemerintah RI kepada Arab Saudi yang telah dan sedang merampungkan proyek-proyek besar untuk menyukseskan berbagai inovasi-inovasi baru dalam melayani seluruh jamaah haji khususnya dari Indonesia. Tadi saya sebut juga 8 inovasi hebat Arab Saudi,” kata Maftuh dilansir Detikcom.

Advertisements

Baik DPR maupun KBRI sama-sama membawa misi penambahan kuota haji, demi jemaah asal Indonesia supaya bisa lebih banyak menunaikan rukun Islam ke-5. Penambahan kuota haji ini juga menjadi keinginan Presiden Jokowi dan Menag Fachrul Razi.

Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin menyampaikan keinginan Indonesia agar Arab Saudi bisa menambah kuota haji menjadi 250 ribu karena kuota haji adalah sesuatu yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia yang harus antri sampai 30 tahun untuk berkesempatan menunaikan ibadah.

Untuk menembus berbagai pintu di Arab Saudi, Maftuh mengaku terilhami oleh urutan diksi surat al-Fatihah. Surat Fatihah ini terdiri dari tujuh ayat, 5 ayat pertama adalah sanjungan pujian, pengakuan dan apresiasi. Dan baru pada ayat ke enam kita meminta. Ini saya terapkan dalam diplomasi bahwa kita harus berikan apresiasi besar kepada Arab Saudi dengan eksplanasi inovasi-inovasi terbarunya baru kita minta perhatian Saudi untuk jamaah haji Indonesia termasuk juga penambahan kuota.

“Ini saya sebut diplomasi ‘Abwabin Mutafarriqah’ atau diplomasi berbagai pintu dengan tujuan besarnya adalah untuk kemaslahatan NKRI,” kata Maftuh.

Ada syair yang mengiringi penyampaian surat diplomatik berisi permintaan tambah kuota dari Jokowi ke Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Muhaman Bin Salman. Begini syairnya:

Bahasa Arab:
Ya Sa’ilan an Mautiniy wa Biladiy
Wa Mufattisyan an Mautinil Ajdadi
Wataniy bihil Baitul haram wa thaibah
Wa bihi Rasulul Haqqi Khairu Munadi
Wataniy fihi Mohammad Saleh Benteniy
Wazirul Hajj wa ma zala fi Fuadiy
Nahnu Syakbun min Aqsal Biladi
Nusanidu As-Su’udiyyata lidihmatil hujaji

Bahasa Indonesia:
Wahai orang yang bertanya tentang tanah airku dan negeriku
Dan selalu penasaran tentang negeri kakek-kakekku
Di dalam Negriku ada baitul haram (Mekah) dan Thaibah (Madinah)
Di situ ada Rasulullah pembawa kebenaran dan sebaik-baik penyeru
Di dalam negri itu juga ada orang bernama Mohammad Saleh Benteni
Menteri Haji Saudi yang selalu ada di hatiku
Kami bangsa dari negeri ujung timur yang jauh
Akan selalu mendukung Kerajaan Saudi dalam melayani para jamah haji.(dtc/adm5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.