Peran Intelektual dan Kejuangan KAHMI Dinanti untuk Kemajuan Negeri

Jumat, 27 Januari 2017
Suasana pelantikan Pengurus MW KAHMI Sumsel, Kamis (26/1)

Palembang, Sumselupdate.com – Dalam sejarahnya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hadir untuk turut membangun bangsa dan negara Indonesia pada arah yang benar. Karenanya, bagi HMI, persoalan Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berideologi Pancasila dan berkebhinekaan sudah tuntas dan tidak perlu diperdebatkan. Kalaupun saat ini persoalan radikalisme mengemuka, HMI menilai itu bukan karena masalah ideologi melainkan sebagai imbas dari adanya praktik ketidakadilan.

Demikian disampaikan Koordinator Presidium Majelis Nasional (MN) KAHMI Prof Mohamad Mahfud MD saat melantik pengurus Majelis Wilayah Korp Alumni HMI (KAHMI) Sumatera Selatan periode 2016-2021 di Hotel Arista Palembang, Kamis (26/1/2017) malam.

“Saat ini muncul permasalahan radikalisme. Ini sebenarnya bentuk protes terhadap ketidakadilan”, ujar Mahfud.

Dia pun mencontohkan bentuk ketidakadilan di berbagai aspek kehidupan di negeri ini. Misalnya, fakta 10 persen warga yang menguasai 70 persen lahan di Negara ini. Kesenjangan sosial seperti ini bisa membuat masyarakat protes dan berpotensi menjadi gerakan radikal jika diikuti oleh banyak elemen masyarakat dengan latar belakang sosialnya.

Advertisements

Selain itu, Mahfud menambahkan, saat ini ada kecenderungan rakyat sedang mencari idola baru yang tegas melakukan kritik atau perlawanan (nahi munkar) atas ketidakadilan yang terjadi. Karenanya, sosok seperti Habib Rizieq Syihab (imam besar FPI) saat ini mendapat momentum untuk menjadi tokoh masyarakat di tengah absennya upaya nahi munkar yang dimainkan ormas islam besar seperti NU dan Muhammadiyah.

“NU pasca Gus Dur dan Muhammadiyah pasca Amien Rais lebih berkonsentrasi pada amal makruf dan kurang memperhatikan masalah nahi munkar. Inilah yang membuat masyarakat sekarang mengidolakan Habib Rizieq Syihab dalam upaya nahi munkar,” jelas Mahfud.

Di tengah kondisi seperti ini, KAHMI harus berperan menjaga NKRI dengan sebaik-baiknya agar jangan sampai terjadi salah urus sehingga berpotensi menjadi negara konflik seperti Suriah. Menurutnya, KAHMI harus berbuat maksimal dalam menyeimbangkan antara gerakan amal makruf dan nahi munkar.

“Peran itu dapat dimainkan KAHMI dengan mengembangkan tradisi intelektual dan tradisi kejuangan sebagai wujud pengabdiannya kepada negeri ini’, harap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Sementara itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin berharap dukungan keluarga besar KAHMI untuk bersama-sama memajukan masyarakat dan daerah ini.

“Apa yang sudah dan yang akan kami perbuat juga dalam upaya memajukan umat dan bangsa, terkhusu di Sumsel. Saya berharap KAHMI yang memiliki sumber daya manusia yang mumpuni bisa bersinergi,” ujar Alex Noerdin.

Ketua Umum Majelis Wilayah KAHMI Sumatera Selatan yang baru dilantik, Joncik Muhammad, mengatakan bahwa KAHMI dengan segala potensi yang dimiliki siap turut andil dalam peransertanya memajukan Sumatera Selatan.

Sejumlah kepala daerah dan pejabat turut hadir dalam acara pelantikan ini. Selain Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, hadir juga Wakil Gubernur Sumsel H Ishak Mekki, Walikota Palembang H Harnojoyo, Bupati Lahat, Anggota DPR Erwin Muslimin Singajuru, mantan Ketua DPRD Sumsel H Zamzami Ahmad, serta ratusan undangan dan keluarga besar HMI. (shn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.