Pegadaian Stimulan Masyarakat Bersih-bersih Lingkungan Lewat Program Sampah Menjadi Emas

Minggu, 17 November 2019
Suasana seminar wirausaha yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Palembang di Ruang Mindar Manurung, Sabtu (16/11/2019).

Palembang, Sumselupdate.com – PT Pegadaian melakukan stimulan agar masyarakat peduli terhadap lingkungan bersih dari sampah.

Salah satu caranya, PT Pegadaian meluncurkan program Sampah Menjadi Emas yang kini sudah dilakukan di 16 kota di Indonesia.

Bacaan Lainnya

“Tujuan program mengubah Sampah Menjadi Emas ini kita ingin mengajak masyarakat yang paling terkecil mulai dari keluarga, RT, RW, dan lainnya untuk menjaga lingkungan bersih dari sampah,” kata Vice President Operasional Kanwil III Pegadaian (Persero), Aris Suroso dalam Seminar Wirausaha yang digelar di Ruang Mindar Manurung Universitas Palembang (Unpal), Sabtu (16/11/2019).

Peserta seminar wirausaha menyimak materi yang disampaikan tiga narasumber.

 

Seminar Wirausaha yang dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ekonomi Unpal, Abdullah Rasjid, SE, MSi menghadirkan dua pembicara lainnya, yakni Dadang Marhawari (Regional Bussiness Development Smartfren Wilayah Sumbagsel) dan Hadi Yudasta (Rumah Zakat Perwakilan Sumsel).

Menurut Aris Suroso, Pegadaian tidak ikut mengelola sampah, namun dalam program ini dititik beratkan BUMN ini ingin memberdayakan dan menstimulan agar masyarakat peduli terhadap lingkungan yang bersih dari sampah.

Untuk mengubah sampah menjadi emas, menurut Aris,  teknisnya masyarakat harus membangun bank sampah.

Setelah bank sampah ada, kemudian sampah yang dikumpulkan, dipilah berdasarkan jenisnya organik atau nonoganik.

Selanjutnya, sampah akan melalui proses penyetoran, penimbangan, penghitungan, dan hingga tahap akhir hasil penimbangan dikonversikan ke dalam tabungan emas.

Berfoto bersama.

Untuk di Provinsi Sumatera Selatan, menurut Aris Suroso, program ini sudah berjalan di kawasan Talang Kelapa, Palembang.

Sementara itu, Hadi Yudasta, Rumah Zakat Perwakilan Sumsel mengatakan, Rumah Zakat ini berdiri tahun  1998 di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dikatakan Hadi, fokus program Rumah Zakat adalah pendidikan, kesehatan, kemandirian, sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Program-program tersebut menurut Hadi, bisa berjalan melalui penghimpunan donasi dari infak dan sedekah dari masyarakat maupun Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.

Hadi menjelaskan salah satu pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan menggalakkan Badan Usaha Milik Masyarakat (Bumdas).

“Seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Rumah Zakat melalui dana CSR menjalankan program penggemukan sapi,” kata Hadi lagi.

Sedangkan Regional Bussiness Development Smartfren Wilayah Sumbagsel, Dadang Marhawari lebih banyak menjelaskan perubahan era Industri 4.0.

Dalam seminar wirausaha kemarin, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FE Unpal dengan Smartfren Wilayah Sumbagsel terkait program Kampung Keren.

Penandatanganan nota kesepahaman antara FE Unpal dan Rumah Zakat terkait program Badan Usaha Milik Masyarakat.

Sebelum digelarnya seminar wirausaha, Dekan Fakultas Ekonomi Unpal, Abdullah Rasjid, SE, MSi melantik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). (edo)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait