Pangdam II Sriwijaya Ingatkan Banyak Orang Luar Ingin Indonesia Porak-poranda

Sabtu, 8 Juli 2017
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto didampingi Komandan Korem 044/Gapo Kol Inf Kunto Arief Wibowo usai mengikuti gowes bersepeda memperingati hari jadi ke-36 Korem 044/Gapo, Sabtu (8/7/2017).

Palembang, Sumselupdate.com – Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai setiap hal baru yang mencurigakan.

Kewaspadaan ini menurut Putranto penting, sebab dengan kondisi Indonesia yang kaya tersebut maka banyak orang luar yang menginginkan Indonesia porak poranda dengan harapan mereka dapat mengambil kekayaan alam yang  bangsa ini miliki.

Oleh karenanya TNI dan masyarakat yang harus menjaga dan terus meningkatkan kewaspadaan.

“Untuk itu masyarakat di pedesaan harus mewaspadai orang-orang pendatang baru di desa jika mereka mencurigakan silakan melaporkan keberadaan orang tersebut kepada Babinsa, TNI, Polri setempat jangan ragu- ragu untuk melapor,” ujar Pangdam saat mengikuti gowes bersepeda melintasi alam perdesaan.

Advertisements

Gowes bersepeda ini guna memeriahkan hari jadi ke-36 Korem 044/Gapo.

Tak hanya bersepeda melintasi alam pedesaan, Korem 044/Gapo menggelar kegiatan pemberian tali asih kepada warga sekitar hingga sunatan massal gratis kepada anak-anak kurang mampu  yang dilaksanakan di Desa Gelebak Dalam, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.

Pada kesempatan itu, Putranto, kegiatan bersepeda selain dapat berdampak sehat jasmani karena menghirup udara pedesaan yang masih asri dan segar, bersepeda mengelilingi pematang sawah dan bisa menyapa masyarakat secara langsung.

“Secara langsung kita bisa bergaul dengan masyarakat dan mari kita lepaskan pangkat dan jabatan karena dalam bergaul kita semua sama,” ucap Jenderal Bintang dua ini.

Pangdam sendiri mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan yang digagas oleh Komandan Korem 044/Gapo Kol Inf Kunto Arief Wibowo.

Sementara itu, Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Aref Wibowo menyampaikan, peringatan hari jadi ke-36 sengaja memilih Desa Glebek Dalam sebagai puncak kegiatan karena berbagai faktor di antaranya, agar TNI bisa mendapatkan suasana yang baru yang lebih menyentuh kepada masyarakat.

“Kita ingin dari kegiatan ini kita mampu mendapatkan pengalaman yang baru, yang mana kita secara langsung bersentuhan dengan alam dan sayarakat yang ada di sini, kita juga melakukan kegiatan amal seperti suanatan massa, dan sejumlah kegiatan lainnya,” katanya.

Menurut Kunto, terpilihnya Desa Gelebek Dalam tentu ada beberapa pertimbangan sudah dipelajari sebelum kegiatan dilaksanakan, seperti daerah dataran yang cukup luas, ada nilai sejarah yang dimiliki desa ini. Serta cepatnya masyarakat menerima trrnsfer perubahan dikota ke daerah sini.

“Inilah yang kita anggap perlu kita bantu, dalam rangka sebagai pilot projek pembangunan mendatang,” tutupnya (adi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.