Kinerja Pemerintah dalam menanggulangi penyebaran wabah corona alias Covid-19 sepertinya kurang serius. Selama ini, pemerintah juga tidak responsif dan tidak jujur serta terkesan serampangan dalam menyampaikan data terkait virus ganas yang menyerang Indonesia saat ini. Sedari awal memang juru bicara dari pemerintah pusat semaunya saja memberikan komentar dan menganggap enteng soal virus corona ini, dan tiba saat ini pemerintah pusat tidak serius dalam menangani pandemi covid 19 ini.
Pemerintah Pusat seharusnya menjalankan segala daya upaya agar penularan virus corona tidak meluas. Celah sekecil apa pun harus ditutup. Kemungkinan munculnya cluster baru harus diantisipasi dan diisolasi agar terkendali dan tidak meluas. Namun, faktanya, kondisi hari ini virus corona sudah menembus semua lini pertahanan Indonesia. Di sini Pemerintah Pusat harus menggarisbawahi bahwa menghadapi pandemi virus Corona itu sejatinya sama halnya dengan perang angkatan bersenjata.
Sesuai UU tentang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 154, salah satu dasar cluster baru untuk pemerintah harus secara masif memberikan informasi ke seluruh bangsa dan tentunya informasi yang disampaikan dengan baik dan benar. Jangan sebaliknya, justru menambah gaduh di kalangan masyarakat.
Amanah dalam alenia ke-4 pada pembukaan UUD 19945 dan komitmen terhadap prinsip Salus Populi Suprema Lex Esto sepertinya juga tidak dijalankan Pemerintah Pusat dengan serius dalam menangani pandemi virus corona yang masuk ke Indonesia ini. Beberapa kepala daerah sempat mengambil kebijakan karantina wilayah namun mendapat teguran dari pemerintah pusat dengan berbagai alasan. Tentu dengan kondisi itu pula membuat kepala daerah lain ketakutan untuk mengambil langkah untuk keselamatan rakyatnya.
Dalam suasana sekarang seharusnya pemerintah pusat mengedepankan keselamatan rakyat terlebih dahulu dari pada mementingkan menjaga stabilitas ekonomi. Padahal saat ini kondisi saat ini virus corona telah masuk ke seluruh penjuru wilayah Indonesia.
Ingat, tujuan bernegara adalah mendahulukan keselamatan rakyat. Kondisi ekonomi kita saat ini sudah memburuk. Lebih baik pemerintah pusat fokus saja untuk mengambil langkah yang tepat dengan karantina wilayah atau lockdown. Mintalah para pakar ekonomi dan kesehatan untuk memformulasikan langkah-langkah ke depan agar Bangsa ini mampu menghadapi kondisi saat ini.
Kalau pemerintah pusat tidak segera mengambil langkah untuk lockdown ataupun karantina wilayah, maka bisa dipastikan pemerintah pusat hanya mengedepankan perekonomian dan bukan keselamatan rakyat yang diutamakan.
Yang penulis takutkan jika pemerintah pusat hanya mementingkan sektor ekonomi saja, yang saat ini juga jelas kondisi ekonomi kita semakin buruk, maka alangkah serakahnya pemerintah pusat yang hanya menjaga ekonomi dengan menumbalkan banyak nyawa rakyatnya. Selain itu, kalau pemerintah pusat bermain panjang dengan pandemi virus corona ini, tentu akan banyak nyawa yang dikorban dan kita akan kehilangan bibit-bibit unggul calon pemimpin ke depan serta SDM terbaik bangsa.
Bukankah tidak lama lagi juga kita akan menghadapi momentum bonus demografi? Jika pola kerja pemerintah pusat seperti ini terus maka bias-bisa kita juga tidak siap dan gagal menghadapi momentum bonus demografi ke depan.
*) Penulis merupakan Ketua Umum Badko HMI Sumbagsel