PASCA-satu periode bupati dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim terjerat kasus korupsi, hingga terjadi enam kali pergantian penjabat bupati, Kabupaten Muaraenim memerlukan pemimpin yang mampu memulihkan kepercayaan publik dan membawa perubahan nyata.
Menjelang Pilkada tahun 2024 khususnya Kabupaten Muaraenim, kriteria bupati yang layak untuk memimpin Bumi Serasan Sekundang hendaknya:
Pertama: seorang pemimpin yang memiliki komitmen terhadap Transparansi dan Akuntabilitas. Hal ini mesti dimiliki Bupati yang baru hasil Pilkada tahun 2024, setelah berkaca dari pengalaman buruk dengan korupsi menimpa Bupati dan Wakil Bupati Muaraenim periode sebelumnya yakni 2019-2024 dilakukan oleh mantan Bupati Muaraenim H Ahmad Yani serta wakil Bupati Muaraenim H Juarsah hingga menyeret sejumlah pejabat di lingkup Dinas PUPR Kabupaten Muaraenim serta sejumlah anggota DPRD Kabupaten Muaraenim.
Maka dari itu bupati yang baru harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap transparansi dan akuntabilitas. Kebijakan anti-korupsi yang tegas, penerapan sistem pengawasan yang ketat, dan keterbukaan informasi kepada publik akan sangat penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.
Kedua: Bupati dan wakil Bupati Muaraenim periode 2024-2029 hendaknya bersih dari catatan korupsi. Calon bupati harus memiliki rekam jejak yang bersih dari segala bentuk korupsi dan pelanggaran hukum lainnya.
Integritas dan moralitas tinggi sangat diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada lagi penyalahgunaan wewenang di masa depan.
Ketiga: hendaknya Bupati Muaraenim kedepan memiliki kemampuan manajerial yang kuat, mengingat adanya perubahan kepemimpinan yang sering, pemimpin baru harus memiliki kemampuan manajerial yang kuat untuk membawa stabilitas dan kontinuitas dalam pemerintahan. Pengalaman dalam mengelola organisasi besar dan kompleks akan sangat membantu dalam hal ini.
Keempat: seorang Bupati Muara Enim juga harus memiliki kedekatan dengan masyarakat. Dimana, pemimpin yang memahami aspirasi dan kebutuhan masyarakat akan lebih efektif dalam menjalankan program-program yang relevan. Mengadakan dialog rutin dengan warga dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan akan menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan partisipatif.
Selanjutnya, berdasarkan pengalaman yang ada hendaknya Bupati Muaraenim seperti almarhum H Kalamudin Djinab yang berlatar belakang seorang birokrat murni.
Di mana Bupati Muaraenim mendatang hendaknya berorientasi pada reformasi birokrasi. Di mana, reformasi birokrasi harus menjadi agenda utama. Pemimpin harus mampu merampingkan birokrasi, meningkatkan efisiensi pelayanan publik, dan memastikan bahwa setiap pejabat pemerintah bekerja secara profesional, dan sesuai dengan standar etika yang tinggi agar apa yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun lalu tidak terulang lagi.
Keenam: Bupati Muaraenim mendatang hendaknya seorang pemimpin yang memiliki visi pembangunan yang jelas dan berkelanjutan untuk pembangunan jangka panjang.
Mengingat di tahun 2024 ini legeslatif dan eksekutif telah menyusun draft Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) daerah Kabupaten Muaraenim 2025-2045.
Maka dari itu hendaknya bupati yang baru nanti dapat fokus pada peningkatan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal akan menjadi kunci untuk memajukan Kabupaten Muaraenim.
Selanjutnya Kabupaten Muaraenim hendaknya dipimpin oleh bupati yang memiliki kemampuan membangun kolaborasi dan jaringan. Di mana, kemampuan untuk berkolaborasi dengan pemerintah pusat, provinsi, sektor swasta, dan lembaga internasional sangat penting untuk menarik investasi dan bantuan teknis.
Pemimpin yang dapat membangun jaringan yang kuat akan mampu membawa lebih banyak sumber daya dan peluang untuk daerah.
Terakhir, masyarakat Kabupaten Muaraenim membutuhkan seorang pemimpin yang tanggap terhadap isu lingkungan.
Mengingat pentingnya pelestarian lingkungan, bupati yang baru harus berkomitmen untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Program-program yang mendukung konservasi dan penggunaan energi terbarukan harus diutamakan.
Dengan kriteria-kriteria tersebut, diharapkan Kabupaten Muaraenim dapat bangkit dari masa-masa sulit dan menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera di bawah kepemimpinan yang baru.
Pemimpin yang memenuhi kriteria ini akan mampu memulihkan kepercayaan masyarakat dan mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (**)
Endang Saputra, SPd (Kader Angkatan Muda Muhammadiyah Kabupaten Muaraenim)