Muka Terjerumus ke Dalam Ember, Suandi Tewas di Kamar Mandi

Senin, 9 Juli 2018

Muaraenim, Sumselupdate.com – Malang menimpa Ahmad Suandi (54). Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir truk batubara ini, ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya di Dusun VII, Desa Ujanmas Baru, Kecamatan Ujanmas, Kabupaten Muaraenim, Minggu (9/7/2018).

Informasi yang berhasil dihimpun, kematian Suandi pertama kali ditemukan oleh Romaisyah (49), ketika dirinya hendak meminta buah jambu di depan rumah Suandi. Saat dipanggil, Suandi tidak keluar-keluar rumah.

“Saya panggil tapi tidak keluar-keluar, padahal sendalnya ada di luar dan pintunya terkunci dari dalam. Karena khawatir, saya memberi tahu tetangga sekitar. Takut terjadi apa-apa,” lanjutnya.

Warga kemudian berdatangan dan sepakat untuk mendobrak pintu rumah Suandi. “Pintu rumahnya didobrak sekitar pukul 13.00. Setelah berhasil masuk, kami menemukan Suandi sudah dalam keadaan meninggal dunia di kamar mandi dengan posisi tertelungkup. Muka terjerumus ke sebuah ember yang ada di kamar mandi,” terangnya.

Advertisements

Sementara itu, Suhirin (52) tetangga korban mengatakan, Suandi diketahui sudah cukup lama mengidap penyakit darah tinggi dan sering mengeluh sakit di bagian dada dan perutnya.

“Dirinya mengeluh sakit darah tinggi. Di rumah dia tinggal sendiri, Istrinya sedang pergi menemui anaknya di Kalimantan,” ujar Suhirin.

Karena tinggal sendiri di rumah, lanjutnya, tidak ada warga yang mengetahui kapan Suandi meninggal. Saat ditemukan warga, kondisi jasadnya sudah berbau dan mulai membengkak.

“Tidak tahu penyebab dan kapan minggalnya. Namun perkiraan kami dua atau tiga hari yang lalu karena kondisi jazad korban sudah memunculkan aroma tidak sedap,” lanjutnya.

Terpisah, Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono melalui Kapolsek Gunung Megang AKP Iwan Gunawan membenarkan adanya penemuaan mayat tersebut. Dugaan sementara, korban meninggal karena sakit, pasalnya tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban.

“Benar adanya penemuaan mayat itu, namun dari hasil pemeriksaan korban meninggal akibat sakit karena tidak ada bekas kekerasan ditubuh korban,” kata Iwan.

“Korban akan langsung dimakamkan oleh keluarga dan korban, sehingga mereka menolak untuk dilakukan visum terhadap korban,” tutup Iwan. (azw)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.