Pagaralam, Sumselupdate.com – Saat ini musim kemarau panjang mengakibatkan terjadinya kekeringan di sebagian besar wilayah Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan.
Berangkat dari persoalan tersebut, Pemerintah Kota Pagaralam menggelar shalat Istisqa atau shalat meminta hujan, Jumat (20/9/19) di Lapangan Merdeka kota Pagaralam
Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, SH dalam kesempatan itu mengatakan shalat yang dilakukan ini untuk meminta hujan.
“Kepada masyarakat Kota Pagaralam mari bersama-sama kita meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Dengan dilaksanakannya shalat istisqa ini kita berharap agar segera dapat di turunkan hujan guna menghindari kekeringan panjang dan musibah lainnya seperti kebakaran hutan dan lahan,” ucapnya.
Sementara itu, Khatib H Jamal Rusdi menyampaikan Islam mengajarkan kepada umatnya dalam menyikapi ketentuan Allah SWT yang menimpa ummatnya untuk husnuzzon berbaik sangka kepada Allah SWT.
Menurut Jamal, setiap cobaan yang diterima pada hakikatnya untuk menaikkan derajat ke tempat yang lebih tinggi jika bersabar dalam menghadapi cobaan, kemudian introspeksi diri atau selalu mawas diri.
“Kita berusaha mengingat, mungkin ketentuan Allah SWT kepada kita, karena kita banyak melupakan Allah SWT, lalai melaksanakan perintah-perintahnya serta tidak menjauhi segala larangan-larangannya. Untuk itu, melalui momen shalat istisqa ini mari kita kembali merenungi betapa banyak nikmat Allah SWT berikan kepada kita. Karena itu sudah selayaknya kita menjadi hamba yang pandai bersyukur kepadanya,” katanya.
Selepas shalat, Walikota Pagaralam Alpian juga mengajak masyarakat untuk saling menginstropeksi diri sesuai dengan apa yang disampaikan khatib.
“Mari kita instropeksi diri, kita bertobat, menyerahkan diri kepada Allah, kita bertobat dan tidak akan berbuat lagi,” pungkasnya.
Shalat Istisqa ini dipimpin atau diimami oleh Ustadz Zakaria. Tampak hadir juga dalam shalat Istisqa tersebut, yakni Wakil Walikota Pagaralam M Fadli, SE, Forkompimda, Pj Sekda, para asisten, para staf ahli, para Kepala OPD, Ketua MUI, para Toma, Toga serta ratusan masyarakat Kuala Tungkal. (ric)