Keluarga Tahanan Polres Empat Lawang yang Tewas Datangi Bid Propam Polda Sumsel, Ada Apa?

Kamis, 30 Juni 2022
Pihak keluarga didampingi kuasa hukumnya menunjukkan foto korban Ari Putra yang tewas dalam sel tahanan Polres Empat Lawang usai mendatangi Bid Propram Polda Sumsel, Rabu (29/6/2022) sore.

Laporan: Diaz Erlangga

Palembang, Sumselupdate.com – Dugaan adanya keterlibatan oknum polisi terkait tewasnya Ari Putra (28), warga Desa Bayau, Kecamatan Pendopo, Kabupaten Empat Lawang saat berada di sel tahanan Polres Empat Lawang, membuat pihak keluarga mendatangi Mapolda Sumsel, Rabu (29/6/2022) sore.

Bacaan Lainnya

Didampingi kuasa hukumnya David Sanaki, SH, pihak keluarga Ari Putra mendatangi Bid Propam Polda Sumsel guna melaporkan peristiwa tersebut, lantaran menduga ada keterlibatan oknum polisi yang melakukan penganiayaan.

“Waktu itu, Ari diambil (ditangkap) tidak ada surat penangkapan, tidak surat pemberitahuan, sekitar jam sepuluh Selasa malam, paginya pihak keluarga dapat kabar Ari sudah meninggal dengan kondisi mengenaskan,” ucap David Sanaki, SH.

Bahkan David membeberkan, kondisi Ari saat dipulangkan ke rumah duka dalam kondisi luka di sekujur tubuhnya.

Dengan menunjukkan foto foto kondisi Ari saat dipulangkan dalam keadaan tewas, beberapa luka tersebut seperti pada bagian wajah, hidung, dan telinga mengeluarkan darah, bagian mulut pecah, rambut dibakar, serta kaki dinecis.

“Dalam hal ini kami melaporkan pembunuhan itu, karena tidak ada surat penangkapan, bahkan keluarga tahu (meninggalnya Ari Putra) itu dari orang lain bukan dari pihak kepolisian,” ungkapnya.

Bahkan David secara gamblang membeberkan fakta bahwa tewasnya Ari lantaran mendapatkan aniaya dari oknum Sat Reskrim Polres Empat Lawang.

“Kalau sementara ini sebelas orang (oknum polisi) dengan tiga pelaku pelaku utamanya, tapi tidak menutup kemungkinan lebih,” ungkapnya.

Mereka datang dengan alat bukti visum dari jenazah Ari Putra, serta surat kematian dari desa dan rumah sakit, serta beberapa foto foto kondisi jenazah Ari.

Bahkan juga membawa saksi korban dimana terungkap Ari ditangkap bersama dengan satu orang lain yakni rekannya.

“Mungkin kami juga melaporkan terkait pidana umum, kita menunggu hasil dari propam,”ungkapnya.

Terakhir David juga menjelaskan bahwa bila dugaan penganiayaan oleh sesama penghuni tahanan, hingga Polres Empat Lawang menetapkan tiga tersangka. “Kami tidak tahu itu siapa,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, petugas Polda Sumsel akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polres Empat Lawang terkait tewasnya seorang tahanan lantaran terlibat perkelahian antar-penghuni tahanan.

“Ya pasti dong (dilakukan pemeriksaan -red). ‘Kan ada piket jaganya. Kalau ditemukan unsur lalai, ya kita tindak akan kita beri sanksi,” ujarnya, Selasa (28/6/2022).

Menurutnya bila terdapat unsur kelalaian dari petugas piket saat peristiwa terjadi, sanksi yang diberikan bakal sesuai dengan hasil pemeriksaan yang hingga kini masih dilakukan oleh Bid Propam Polda Sumsel.

“Apakah sanksi disiplin, apakah kode etik, nanti tergantung dengan hasil pemeriksaan Bid Propam. Apakah ditemukan unsur kelalaian dari petugas,” ucapnya.

Namun, Kombes Pol Supriadi turut membantah pernyataan pihak keluarga Ari putra yang menyebut jika tewas dipukuli polisi.

“Bukan oleh anggota, tapi akibat perkelahian antar tahanan,” tegasnya.

Ketiga tersangka dugaan pengeroyokan terhadap tahanan bernama Ari hingga meninggal dunia.

Tetapkan Tiga Tersangka

Sebelumnya, Kepolisian Resort (Polres) Empat Lawang menetapkan tiga tersangka pasca-tewasnya Ari Putra di dalam sel tahanan.

Ketiga tersangka masing-masing Joni Iskandar (23), Desa Lorong Sawah, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, Feriansyah (20), warga Kelurahan Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, dan Dora Aliansyah (25), warga Kelurahan Kupang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.

Kapolres Empat Lawang AKBP Patria Yuda Rahardian, SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Empat Lawang, AKP Tohirin melalui Kasi Humas AKP Hidayat mengatakan, korban tewas karena dianiaya dan dipelonco tahanan lainnya saat dirinya berada dalam sel.

“Korban Ari dipelonco oleh tiga pelaku kejahatan yang sudah terlebih dahulu menghuni tahanan Polres Empat Lawang,” katanya.

AKP Hidayat mengatakan, korban berstatus tahanan baru, sehingga saat masuk sel dipelonco oleh tahanan lain yang sudah lebih dulu menghuni sel.

“Atas kejadian iti tiga tahanan sudah ditetapkan sebagai tersangka,” bebernya. Senin (27/6/2022).

Masih katanya, ketiga tersangka mengakui mengeroyok korban.

Tidak hanya itu saja, tersangka Joni Iskandar melakukan penganiayaan dengan cara menendang dan menginjak korban pada saat korban terguling.

Masing-masing pelaku mempunyai peran atas peristiwa pengeroyokan itu yang menyebabkan tewasnya korban Ari.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 00.30 WIB, di dalam sel tahanan Polres Empat Lawang.

Saat itu, korban Ari menjadi korban pengeroyokan  yang diduga dilakukan Joni Iskandar, Feriansyah, dan Dora Aliansyah dengan menggunakan alat berupa sendal jepit.

Tak hanya itu, kepala korban ditendang dan diinjak para pelaku. Parahnya, saat korban terguling, pelaku Feriansyah memukul korban dengan menggunakan sendal jepit berwarna hitam ke bagian wajah dan mulut korban.

Sedangkan pelaku Dora Aliansyah memukul dan menampari korban sehingga korban kesakitan dan mengalami luka lebam di bagian mata, bengkak di bagian belakang kepala, bengkak pada tulang pipi kanan, bengkak pada bibir.

Tak pelak, akibat pengeroyokan itu, korban dilarikan anggota kepolisian Polres Empat Lawang yang mengetahui kejadian tersebut ke RSUD, namun tak lama berselang korban dinyatakan meninggal dunia.

Kapolres Empat Lawang AKBP Patria Yuda Rahardian, SIK berharap dengan pengungkapan kasus tersebut, pihak keluarga dan masyarakat bisa tenang dan tidak terpancing dengan hal hal yang hoaks.

Ia juga meminta pihak keluarga korban mempercayai proses hukum. (**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.