Karyawan PT KAI Terduga Teroris Beli Senjata Api di Bekasi

Minggu, 20 Agustus 2023
Aswin Siregar. (BeritaSatu/Prasetyo Nugroho)

Jakarta, Sumselupdate.com.com – DE, terduga teroris karyawan PT KAI diketahui membeli senjata api (senpi) di Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat.

Juru Bicara Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar mengatakan, dari keterangan DE, orang yang memasok senjata kepadanya, adalah R alias B.

Bacaan Lainnya

“Sementara ini diperoleh keterangan dari DE, bahwa pemasok senjata FNC dan pistol pendek combat C2 Pindad adalah R alias B. Senjata-senjata tersebut dibeli dari R alias B di Tambun Utara, Bekasi,” kata Aswin, Minggu (20/8/2023), seperti dilansir Beritasatu.com.

Menurut Aswin, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan penyidikan secara intensif terkait dengan kasus terduga teroris karyawan PT KAI tersebut.

“Kasus DE masih dalam pengembangan dan penyidikan intensif dari petugas D88,” ucapnya.

Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, masih banyak senpi ilegal yang belum disita menyusul penangkapan DE (28 tahun), karyawan PT KAI terduga teroris di Bekasi.

Dalam peredaran senpi ilegal, menurutnya, ada empat klaster yang bermain, yaitu jaringan teror, modifikator air gun menjadi senjata api, pabrik modifikator, dan pihak penerima.

“Pabrik modifikator ini yang kami baru ungkap kemarin di Semarang,” ujar Hengki dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Hengki menuturkan, pabrik tersebut menjadi pemasok senjata ke DE. Sebanyak 38 pucuk senjata api laras pendek dan laras panjang telah disita polisi. Selain itu, kata Hengki, polisi juga turut mengamankan 18 senjata api modifikasi. Senjata tersebut dijual lewat platform e-commerce.

“(Pelaku, red) menggunakan kartu palsu seolah-olah itu adalah asli, bahkan melakukan pelatihan-pelatihan sejenis militer, padahal itu bukan militer,” ungkapnya.

Hengki menegaskan akan terus mengembangkan kasus tersebut, termasuk memburu pelaku lain.

“Kami tidak sebut nama tersangka dan lain sebagainya karena operasi kami belum selesai, masih banyak senjata yang belum kami sita,” kata dia.(bsc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.