Interpol Amankan Ribuan Satwa Liar dari Perdagangan Ilegal

Kamis, 11 Juli 2019
Pygmy marmoset adalah monyet dan salah satu primata terkecil did uni.

Lyon, sumselupdate.com – Komisi Polisi Kriminalitas Internasional (Interpol) mengamankan ribuan satwa liar seperti primata dan kucing besar. Interpol juga menangkap sekitar 600 tersangka dalam penumpasan terhadap penyelundupan satwa liar pada Rabu (10/7) waktu setempat.

Dilansir AFP, Kamis (11/7/2019), Interpol mengatakan operasi yang melibatkan 109 negara itu berkoordinasi dengan World Customs Organization (WCO). Sedangkan investigasi dilakukan di jalur-jalur perdagangan dan di tempat-tempat kejahatan.

Bacaan Lainnya

Dubbed Operation Thunderball, salah satu investigator yang berbasis di Singapura, berusaha menarget jaringan kejahatan antarnegara yang mencari keuntungan melalui penyelundupan satwa liar ilegal itu. Hal itu juga salah satu misi dari Interpol selama satu tahun terakhir.

Juru bicara Interpol mengatakan polisi telah menahan 582 tersangka dan akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Interpol mengatakan satwa liar yang diamankan itu ialah 23 primata, 30 kucing besar, lebih dari 4.300 burung, sekitar 1.500 reptil dan 10.000 kura-kura serta penyu.

Selain itu, mereka juga menyita 440 gading gajah dan 545 kilogram gading tambahan. Interpol menduga perdagangan satwa liar itu dilakukan secara online.

Sedangkan di Spanyol, 21 orang ditangkap berkat investigasi online. Di Italia, dalam penyelidikan serupa, polisi berhasil menyita 1.850 burung.

Sekretaris Jenderal Interpol, Juergen Stock mengatakan kejahatan terhadap satwa liar tidak hanya merusak sumber daya alam namun juga berdampak pada penipuan dan pencucian uang.

“Kejahatan terhadap satwa liar tidak hanya merusak sumber daya alam kita, tetapi juga berdampak dengan kekerasan terkait, pencucian uang, dan penipuan,” kata Juergen Stock.

Interpol mengatakan penurunan penangkapan satwa langka menunjukkan salah satu keberhasilan penegakan hukum dan tingkat kepatuhan masyarakat yang bertambah.

“Penting bahwa menghentikan penjahat yang menjadikan perdagangan satwa secara ilegal sebagai mata pencaharian mereka, demi keamanan, kebutuhan ekonomi dan keberlanjutan planet kita,” kata Ivonne Higuero, Sekretaris Jenderal CITES, organisasi terkait satwa-satwa yang terancam punah.

Sebelumnya, Interpol telah melakukan penumpasan besar-besaran pada tahun 2017 dan 2018. Kejahatan tersebut ditaksir sebesar jutaan dolar Amerika. (adm3/dtc)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.