IDI Banjarnegara Beri Edukasi Mengenai Faktor Risiko Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Penulis: - Rabu, 20 November 2024
(Foto oleh rudi_suardi dari iStockphoto)

Banjarnegara, Sumselupdate.com- Diabetes adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia. Penyakit diabetes tidak mengenal usia, diabetes dapat menyerang usia muda maupun orang dewasa. Salah satu penyebab diabetes adalah mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. Asupan makanan manis dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang cukup signifikan.

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. IDI berfungsi untuk menaungi dan mengembangkan profesi kedokteran di seluruh Indonesia.

IDI Banjarnegara adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Organisasi ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut dan menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat.

Baru-baru ini, IDI Kabupaten Banjarnegara telah melantik pengurus baru untuk periode 2024, yang dipimpin oleh dr. Bugar Wijiseno, MARS., FISQua. Dalam sambutannya, dr. Bugar Wijiseno menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program yang telah ada serta melakukan terobosan baru untuk kemajuan organisasi dan pelayanan kesehatan masyarakat.

IDI Banjarnegara sangat peduli kepada tingkat kesadaran pentingnya menjaga kesehatan bagi masyarakat di Indonesia.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja faktor risiko penyebab terjadinya diabetes serta apa saja obat yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja faktor risiko penyebab terjadinya diabetes?

(Foto oleh interstid dari iStockphoto)

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Banjarnegara dengan alamat website idikabbanjarnegara.org menjelaskan bahwa diabetes secara umum dapat disebabkan oleh berbagai faktor sehingga dapat menyerang berbagai usia. Berikut adalah faktor penyebab diabetes meliputi:

1. Faktor keturunan dan usia

Secara umum riwayat keluarga dengan diabetes meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit ini, terutama diabetes tipe 1 dan tipe 2. Selain itu diabetes juga dapat meningkat seiring bertambahnya usia, terutama bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.

2. Faktor berat badan bayi saat lahir

Menurut IDI Banjarnegara, ketika bayi dengan berat lahir lebih dari 4.000 gram atau kurang dari 2.500 gram memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes di kemudian hari. Oleh karena itu, bagi ibu hamil sangat penting menjaga asupan gizi untuk menghindari penyebab kurangnya gizi dalam kandungan.

3. Obesitas dan gaya hidup tidak sehat

Ada banyak penyebab terjadinya diabetes bagi kalangan muda dan orang dewasa. Salah satunya adalah obesitas. Kelebihan berat badan, terutama lemak perut, merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 karena dapat menyebabkan resistensi insulin.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan olahraga berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes. Penting bagi Anda untuk olahraga minimal 10-15 menit setiap hari untuk menjaga kesehatan.
Apa saja obat yang tepat bagi penderita diabetes?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Banjarnegara telah melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penderita diabetes. Selain menjaga pola hidup dan makan yang sehat, ada beberapa jenis obat yang bisa mengurangi gejala diabetes secara baik meliputi:

1. Obat Metformin

Metformin adalah obat yang digunakan untuk diabetes tipe 2 pada anak dan dewasa, serta terapi diabetes gestasional yang bermanfaat untuk menurunkan gula darah. Obat ini dapat menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dosis mengonsumsi obat ini umumnya 500–850 mg, 2–3 kali sehari.

2. Obat Sulfonilurea

Contoh obat dalam golongan sulfonilurea adalah glibenclamide, glipizide, glimepiride, gliquidone dan gliclazide. Fungsi obat ini dapat merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Dosis mengonsumsinya bervariasi tergantung obat, biasanya mulai dari 1 mg per hari dan dapat ditingkatkan sesuai petunjuk dokter.

3. Obat Meglitinide

Contoh obat ini yaitu Repaglinide dan Nateglinide yang berfungsi bagi kesehatan pankreas untuk memproduksi insulin dengan cepat setelah makan. Dosis penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan individu dan petunjuk dokter.

4. Thiazolidinediones (Glitazone)

Contoh obat ini adalah Pioglitazone. Obat ini dapat berfungsi dalam meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin dan membantu mengontrol kadar gula darah. Dosis mengonsumsinya juga bervariasi, biasanya sekitar 15–45 mg per hari tergantung anjuran dokter.

Pengobatan diabetes harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, termasuk pemantauan rutin kadar gula darah untuk menyesuaikan dosis obat yang diperlukan. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga juga sangat penting dalam manajemen diabetes.

Dapatkan tips kesehatan lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara beralamat idikabbanjarnegara.org serta konsultasi kesehatan secara gratis.

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait