Jakarta, Sumselupdate.com– Beberapa hari terakhir media sosial dihebohkan dengan foto uang pecahan Rp 100 ribu dengan logo mirip ‘palu arit’. Lantas, bagaimana tanggapan netter dan pihak Bank Indonesia (BI) atas peristiwa ini?
Bukannya malah menanggapi serius, seperti dilansir wowkeren, para netter malah menjadikannya sebagai bahan gurauan. Ada yang menganggap hal ini sebagai bentuk pengalihan isu namun tak sedikit yang justru berkomentar rela menerima pecahan uang tersebut. Bahkan mereka tak peduli asalkan uang tersebut masih bisa digunakan.
“Sayangnya masih banyak masyarakat kita yang entah terlalu idiot buat nyari data, atau terlalu malas, ditambah kebencian di hati mereka pelampiasan atas nasib mereka. Jadinya gampang diprovokasi, disetir, ditumbalin buat aksi ambisi politikus di republik ini,” tulis netter.
“Bodo amat lah yang penting masih laku buat belanja,” tambah netter lain.
Pihak BI sendiri telah memberikan penjelasanterkait lambang tersebut. Diketahui logo tersebut adalah tanda pengamanan yang disebut rectoverso. Hal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan lambang komunis.
Selain itu, dijelaskan juga bahwa gambar yang mirip dengan palu-arit di uang kertas pecahan Rp 100 ribu tahun 2014 itu merupakan tanda pengaman yang biasa digunakan BI saat mencetak uang.
Tanda pengaman yang disebut rectoverso itu ada di setiap uang kertas rupiah yang masih berlaku mulai dari Rp 1000 hingga Rp 100 ribu. Rectoverso adalah teknik cetak khusus uang kertas di mana pada posisi yang sama di bagian depan dan belakang terdapat ornamen khusus seperti gambar tidak beraturan.(shn)