Gubernur Sumsel: Jangan Ada Lagi Lahan yang Terbakar!

Sabtu, 23 Januari 2016
Presiden Jokowi dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat meninjau lokasi kebakaran lahan gambut tahun lalu.

Palembang, sumselupdate.com – Gubernur Sumsel H Alex Noerdin bergerak cepat menindaklanjuti hasil Rakornas tentang pencegahan kebakaran hutan dan lahan tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Senin (18/1). Bertempat di Griya Agung, Jum’at (22/1/2016), Alex Noerdin pun menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Selatan. Dia menginstruksi semua pihak untuk segera melakukan langkah antisipatif agar pada tahun 2016 tidak ada lagi lahan yang terbakar di wilayah Sumatera Selatan.

Hal itu disampaikan Alex Noerdin di hadapan peserta rapat yang dihadiri Kasdam II/Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Danrem Gapo, para Dandim/Kapolres, para Bupati dan utusan perusahaan perkebunan.

Bacaan Lainnya

Saat mengawali Rakor, Alex Noerdin mengingatkan perihal bencana asap yang menimpa Sumsel pada tahun 2015. Menurutnya, bencana asap saat itu bukan saja telah berdampak pada kerugian materi ataupun nonmateri yang besar, tetapi juga telah memalukan provinsi ini. Terlebih kabut asap tersebut sampai mengganggu provinsi tetangga dan negara sahabat.

“Tentu masih ingat bagaimana selama 4 bulan kita telah berusaha keras memadamkan api, dibantu pusat dan luar negeri, mengeluarkan biaya yang luar biasa besarnya, dan tidak mungkin bisa diatasi dari APBD. Melibatkan Mabes polri, Mabes TNI. Seharusnya kita merasa malu dengan kejadian itu. Artinya gubernur, bupati, walikota tidak bisa mengatasi sendiri, hingga Presiden mengawasi langsung,” keluhnya.

Alex lalu menyetir data luasnya areal terbakar, yang didominasi oleh lahan gambut. “Dari 736.563 hektar yang terbakar sepanjang 2015, sebanyak 57 persen lahan gambut dan 43 persen lahan mineral. Ini menunjukan, perkebunan dan HTI tidak bisa menjaga dirinya sendiri. Semua emosional, mulai dari atas hingga ke bawah. Yang memang bersalah dibawa ke ranah hukum dan terbukti bersalah diberikan sanksi,” paparnya.

Untuk itu, pinta Alex, pemerintah pusat harus segera menyampaikan perusahaan mana yang akan dibekukan izin konsesinya. Apakah mau dicabut atau diambil alih. Sebab jika dibiarkan berlarut-larut, ini akan menjadi lahan tak bertuan dan akan dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

“Perusahaan yang dibekukan segera sampaikan, mau dicabut atau ambil alih. Jangan sampai lahan itu menjadi tanpa tuan, dan tidak terjaga. Saya khawatirkan akan sangat mudah terbakar. Lahan itu akan di okupasi oleh masyaarakat secara ilegal. Kalau itu terjadi, akan ada sonor baru, timbul kerawanan sosial. Makanya keluar PP 77 dari menterli lingkungan hidup,” imbuhnya.

Sementara itu, berbagai masukan disampaikan oleh peserta rapat. Plt Bupati Muba Beni Hernedi misalnya, mengusulkan agar ada insentif  bagi desa zero asap dan ada regulasi yang dapat mendorong perusahaan bersedia membantu peralatan bagi petani untuk membuka lahannya. Selanjutnya, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumsel Joko Wahyu Priyadi menegaskan, Gapki siap mendukung Sumsel bebas asap 2016 dan berharap segera terbit SOP (standar operasional prosedur) Satker Peduli Api.

Menanggapi masukan yang ada, Alex Noerdin menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan dibuat Pergub larangan bakar hutan dan akan mengupayakan anggaran untuk intensif desa zero api. Selanjutnya, pihak perusahaan akan diwajibkan membantu desa peduli api. Perusahaan juga diminta untuk memahami dan mematuhi Peraturan Menteri LHK Nomor 77 Tahun 2015 terkait pembakaran lahan gambut.

“Yang terpenting setelah rapat ini adalah segera sosialisasikan dan lakukan apa yang telah menjadi rencana, program, dan kegiatan dalam pencegahan kebakaran hutan. Jangan ada lagi asap karena akan berdampak ekonomi luar biasa. Selain itu, jika terjadi bencana asap lagi di tahun 2016, maka Asian Games di Sumsel akan terancam”, tutupnya. (shn)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.