Dirasakan Hingga Pagaralam, Gempa Bengkulu Tak Pengaruhi Aktifitas Magmatik Gunung Dempo

Rabu, 19 Agustus 2020
Kawasan perkebunan teh di Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan.

Laporan: Novrico Saputra

Pagaralam, Sumselupdate.com – Serangkaian gempa tektonik jauh belakangan ini kerap terekam peralatan seismik di Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan.

Gempa tektonik terakhir kali terekam sebanyak dua kali dalam periode pengamatan pada Rabu (19/08/2020) pukul 05.25 hingga pukul 05.29 WIB.

Dikonfirmasi mengenai pengaruh atas munculnya serangkaian gempa Tektonik pada Rabu (19/08/2020), Megian Nugraha Ketua pos Pengamatan Gunung Api Dempo (PVMBG) secara tegas mengatakan bahwa gempa Tektonik Jauh yang kerap terekam tidak berpengaruh terhadap aktivitas magmatik Gunung Dempo.

Advertisements

“Gempa tektonik jauh itu tidak berpengaruh ke aktivitas Gunung Dempo saat ini,” jelasnya.

Lebih lanjut, Megian juga menjelaskan bahwa erupsi Gunung Api bisa terjadi diakibatkan oleh aktivitas magmatik dan hidrotermal dimana salah satu indikatornya adalah dari Gempa Vulkanik.

Untuk diketahui, gempa vulkanik bersumber dari gunungapi sedangkan gempa tektonik berasal dari pergerakan lempeng bumi.

 

Dirasakan Warga Empat Lawang dan Kota Pagaralam

Gempa bermagnitudo 6,9 pukul 05.23 WIB dan 6,8 pukul 05.29 WIB yang berpusat di Provinsi Bengkulu, dirasakan warga Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagaralam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (19/8/2020).

“Terasa goncangan pada saat kami hendak keluar rumah untuk berdagang. Kami baru sadar gempa setelah tiang listrik di pinggir jalan ikut bergoyang,” kata Her, salah seorang pedagang di daerah Talang Jawa, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam kepada Sumselupdate.com pagi tadi.

Sebelumnya, dampak gempa Bengkulu dirasakan Muhammad, warga Desa Karang Tanding, Kecamatan Lintang Kanan, Kabupaten Empat Lawang, Sumsel.

Menurut Muhammad, getaran gempa yang berpusat di Provinsi Bengkulu, dirasakannya hingga satu menit.

Muhammad mengatakan, getaran gempa terjadi hingga dua kali.

 

Benda-benda di rumah seperti bergoyang

Dikatakannya, getaran gempa sangat terasa hingga benda-benda seperti lampu, kursi, dan barang-barang yang ada di rumah bergoyang-goyang.

“Jarak antara gempa pertama sampai kedua sangat dekat. Tapi yang paling terasa gempa yang kedua,” kata Muhammad.

Tak ada kerusakan, namun menurut Muhammad, peristiwa ini membuat dia dan keluarga terkejut, cemas dan sempat keluar rumah.

Gempa dengan kekuatan 6,9 SR dan 6,8 SR terjadi Rabu, (19/8/2020) pukul 05.23 WIB dan pukul 05.29 WIB, membuat warga di kelurahan Pematang Gubernur, Kota Bengkulu berhamburan keluar rumah.

Salah seorang warga Firdaus mengatakan gempa terasa cukup kuat dan berlangsung hampir satu menit, membuat dirinya bersama keluarga panik dan lari keluar rumah, bahkan selang beberapa menit kemudian gempa susulan kembali terjadi dan terasa kencang dengan M 6,8 sekitar pukul 05.29 WIB.

Firdaus mengatakan dirinya masih was-was karena takut akan ada gempa susulan. Sementara dia masih membiarkan pintu rumah terbuka.

“Pintu dibiarkan terbuka agar kalau ada gempa lagi bisa cepat keluar,” jelas Firdaus.

Gempa susulan kembali terjadi pada pukul 05.29 WIB dengan kekuatan 6,8 SR setelah 3 menit terjadi gempa pertama akibatnya warga kembali berhamburan keluar rumah. Gempa juga terasa di seluruh kabupaten di Provinsi Bengkulu hingga Pagaralam Sumatera Selatan. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.