Di OKU Pupuk SP36 Subsidi Mulai Langka

Rabu, 7 Desember 2016
Ilustrasi

Baturaja, Sumselupdate.com – Sejak beberapa bulan terakhir pupuk SP36 subsidi produksi Petro Kimia di Ogan Komering Ulu (OKU) mulai langka.

Kondisi ini membuat para petani terpaksa beralih ke pupuk NPK bersubsidi produksi PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) atau memilih tidak memberikan pupuk kepada tanamannya untuk sementara.

“Iya, pupuk SP36 subsidi produksi Petro Kimia saat ini langka dipasaran,” kata Kepala Dinas Pertanian OKU Syarif Hasan, melalui Kepala Seksi Pupuk Joni Arianto, saat dibincangi wartawan, Rabu (7/12/2016).

Dia menjelaskan, kelangkaan pupuk SP36 itu disebabkan tingginya permintaan dipasaran, menyusul adanya program swasembada nasional yang tengah digalakkan Pemkab OKU. Sementara alokasi pupuk SP36 bersubsidi pada 2016 tidak mengalami penambahan.

Advertisements

“Alokasi pupuk SP36 bersubsidi di OKU 2016 tercatat 2.108 ton. Dari angka itu sudah tersalur 1.848 ton sampai September dan sisanya sudah disalurkan sejak Oktober-November. Sementara permintaan pupuk jauh di atas angka tersebut,” ungkapnya.

Menurut dia, pemerintah pusat mengalokasikan jatah pupuk subsidi 2016 sesuai usulan dari kabupaten/kota. Saat itu di OKU belum digalakkan program swasembada pangan.

“Selama 2016 ini banyak kebun karet warga beralih fungsi menjadi kebun jagung. Bahkan, lahan omiba milik TNI AD dialihfungsikan demi mensukseskan program swasembada pangan nasional,” katanya tanpa merincikan luas lahan kebun jagung yang ada di OKU saat ini.

Lahan jagung sendiri menurutnya, sangat membutuhkan pupuk jenis SP36 untuk meningkatkan hasil panennya. Karena itu, alokasi pupuk jenis tersebut habis tersedot sebelum waktunya.

“Alokasinya diperuntukan 12 bulan, tetapi karena tingginya permintaan sebelum 12 bulan, pupuk sudah habis,” bebernya.

Guna mengatasi kelangkaan pupuk, pihaknya telah mengusulkan ke provinsi, agar alokasi pupuk SP36 untuk OKU ditambah, namun sampai sekarang usulan tersebut belum terealisasi.

“Kami telah memberikan penyuluhan kepada petani jagung OKU untuk beralih menggunakan pupuk NPK subsidi produksi PT Pusri sementara waktu. Petani mulai berangsur-angsur melakukan hal itu, namun ada juga yang memilih tak memberikan pupuk,” tegasnya.

Sementara untuk alokasi pupuk bersubsidi lainnya seperti urea, ZA dan organik masih cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani sampai akhir Desember mendatang. Alokasi pupuk urea bersubsidi di OKU tercatat 6.751 ton. (yan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.