Laporan Rahmat Agusman
Martapura, Sumselupdate.com – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi yang digelar selama tiga hari akhirnya berakhir. Kegiatan ini ditutup langsung oleh Pj Gubernur Sumsel melalui Asisten II Kurniawan, AP., M.Si. bersama Wakil Bupati H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. Rabu, (8/11/2023) malam.
Pada malam penganugerahan itu, assisten ll provinsi Sumsel yakni Kurniawan mengatakan, bahwa hasil dari pemetaan bahasa Provinsi Sumsel menjadi 6 bahasa bahasa diantaranya, bahasa Lematang, Ogan, Komering, Melayu, Padamaran dan Palembang.
Untuk itu, ia berpesan bahasa lokal yang merupakan bahasa ibu dari setiap suku tersebut harus dijaga dan dilestarikan.
“Ini harus kita jaga karena bahasa daerah merupakan budaya yang harus kita lestarikan bersama” ujarnya.
Sementara, Wabup OKU Timur, Yudha mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta. “Selamat datang di Negeri Seribu Puyang,” ucapnya.
Di hadapan para peserta, Yudha mengatakan juga jika dalam melestarikan bahasa Ibu khususnya bahasa Komering, pemkab OKU Timur telah menginstruksikan kepada Disdikbud untuk memasukkan muatan lokal dalam pelajaran SD.
“Kita juga telah melaunching kamus Bahasa Komering, dan kita juga punya aksara kaganga,” jelas Wabup.
Ia mengajak masyarakat untuk mempelajari dan mengajarkan bahasa ibu. Dirinya sangat berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan dan para peserta yang mengikuti kegiatan ini lebih banyak lagi ke depannya.
Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Sumsel Karyono, S.Pd., M.Hum. menyampaikan, FTBI 2023 ini merupakan rangkaian dari pelaksanaan program Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah (RBD) sebagai wujud implementasi program Merdeka Belajar di setiap sekolahan.
“FTBI 2023 diikuti 200 peserta jenjang SD dan SMP dari 6 Kabupaten/Kota di Sumsel, para peserta adalah tunas bahasa terbaik di daerahnya masing-masing dan telah melalui proses seleksi yang panjang dari tingkat sekolah sampai Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Literasi Provinsi Sumsel yakni, Ratu Tenny Leriva HD, S.Ked. mengajak Gen Z untuk turut ambil bagian dalam melestarikan bahasa ibu.
“Saya sebagai Duta Literasi Sumsel mewakili pemuda-pemudi mengajak agar penerus bangsa seperti generasi milenial dan Gen Z akan selalu melestarikan bahasa ibu kita,” ajaknya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan ini ada tujuh materi yang dilombakan, yaitu mendongeng, pidato, menulis puisi, lawakan tunggal, membaca dan menulis aksara kaganga komering, menulis cerita pendek dan stand up comedy yang semua menggunakan bahasa daerah. (**)