Palembang, Sumselupdate.com – Mundurnya sejumlah Caleg Partai Bulan Bintang dibeberapa daerah sebagai buntut kekecewaan terhadap Ketum DPP PBB Prof Yusril Ihza Mahendra yang mendukung Pasangan Capres Cawapres nomor urut 01, Jokowi- Ma’ruf Amin, disikapi DPW PBB Sumsel.
“Sikap kita di Sumsel tetap patuh dengan keputusan DPP. Kalo memang Caleg-caleg mau mundur kita juga tidak bisa paksa mereka. Demikian juga untuk di Sumsel sampai saat ini tidak ada yang mengajukan surat penguduran diri dari pengurus partai maupun sebagai caleg. Dinamika demokrasi itu biasa terjadi di partai-partai lain juga soal puas atau tidak puas,” ungkap Misnan Hartono Gumay SH.
Menurut Misnan, PBB Sumsel tetap fokus untuk target 4 persen atau lebih untuk masuk parlemen. “Sampai saat ini belum ada yang mengundurkan diri. Kalo dia caleg mengundurkan diri setelah jadi, sudah pasti sanksi itu di-PAW. Kalau dia jadi, kan mengundurkan diri,” kata Misnan yang juga berprofesi selaku advokat.
Ia menegaskan kalau pengurus tidak patuh dengan aturan dan mekanisme partai maka partai juga akan memberikan sanksi. Paling tidak peringatan dulu kalau tidak bisa diingatkan maka partai akan mengeluarkan mereka dari pengurus.
Seperti telah diberitakan dibanyak media, para caleg PBB dengan lantang menyuarakan mundur pasca Yusril secara resmi mengumumkan dukungannya.
Bahkan caleg PBB untuk DPR dari Dapil Sumbar I, Irfianda Abidin, menyertakan kekecewaannya atas sikap PBB yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Berbeda dengan Iwan, Irfianda tidak mengundurkan diri sebagai kader dan caleg, melainkan mendorong digelarnya muktamar luar biasa untuk mengganti Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.
Yusril dinilai tidak dapat menjadi imam partai karena keluar dari Ijtimak Ulama. “Ibaratnya, imam PBB sudah lepas wudu. Sudah batal wudu. Karena sudah batal wudu, sudah tidak bisa lagi jadi imam,” ujar Irfianda.
Keputusan PBB juga mendapat protes dari salah satu caleg, yakni Novel Bamukmin. Novel menuturkan bahwa nantinya akan ada banyak Caleg maupun kader PBB yang melakukan pengunduran diri secara massal. Hal itu akan disampaikan secara terbuka ke media-media.
Novel menilai bahwa sebagai Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra telah gagal memimpin partai tersebut. Menurutnya, selama ini ini Yusril telah tiga kali membawa partai tersebut pada kegagalan sehingga akan berdampak pada masa depan PBB selanjutnya. Menanggapi hal ini, Misnan Hartono punya jawaban.
“Itu caleg dari eksternal hanya segelintir orang yang mau mundur. Pertanyaan sekarang apakah Ijtima ulama dihargai dan dihormati pada saat Prabowo memilih sandi hadi wakilnya. Novel itu bukan pengurus numpang nyaleg saja. Yang gagal itu Novel bukan Ketum kami karena Novel itu sudah Pileg bukan warga kami PBB lagi,” kata Misnan. (mor)