BPBD OKU Peringatkan Potensi Bencana, Curah Hujan Tinggi Ancam 11 Kecamatan

Penulis: - Minggu, 6 Oktober 2024
Rumah warga di Lorong Sa’ari, RT 09 RW 04, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Baturaja Timur, Kota Baturaja, Kabupaten OKU terendam banjir, Selasa (18/2/2020) dinihari.

Jakarta, Sumselupdate.com — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Manager Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi, menyatakan bahwa curah hujan diperkirakan meningkat berdasarkan peringatan dini dari BMKG, terutama di wilayah rawan bencana seperti sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.

Bacaan Lainnya

“Saat ini sudah memasuki musim hujan sehingga masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam,” kata Manager Pusdalops BPBD OKU Gunalfi, Sabtu (5/10/2024).

Dia mengatakan berdasarkan peringatan dini dari BMKG bahwa curah hujan diprediksi akan meningkat seiring dengan berakhirnya musim kemarau pada periode akhir September 2024.

BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi selama beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten OKU.

Oleh sebab itu, menghadapi potensi bencana alam, masyarakat khususnya di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan Kabupaten OKU diminta meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Sebagai upaya pencegahan, kata dia, pihaknya saat ini mulai melaksanakan monitoring untuk melakukan pemetaan di sejumlah wilayah di Kabupaten OKU yang berpotensi terjadi banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan hasil pemetaan terdapat 11 kecamatan yang dipetakan rawan bencana banjir dan tanah longsor meliputi Muara Jaya, Pengandonan, Ulu Ogan, Lengkiti, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, dan Lubuk Raja.

BPBD OKU juga meningkatkan pemantauan cuaca dan rutin memantau debit air Sungai Ogan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.

“Upaya-upaya ini dilakukan sebagai kesiapan dalam penanggulangan bencana alam menjelang pergantian musim dari kemarau ke penghujan,” ujarnya.(ant/src)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.