DALAM upaya meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar, ‘Reading Challenge’ atau tantangan membaca menjadi salah satu cara kreatif yang efektif.
Program ini mengajak siswa untuk membaca di luar jam pelajaran, baik di rumah maupun dalam lingkungan sekolah, dengan tujuan menumbuhkan kebiasaan literasi yang berkelanjutan.
Tantangan ini biasanya diberikan dalam bentuk target jumlah buku yang harus dibaca dalam waktu tertentu, seperti satu buku setiap minggu atau beberapa buku dalam satu bulan.
Setiap kali siswa berhasil menyelesaikan sebuah buku, mereka di beri penghargaan atau sertifikat yang memotivasi mereka untuk terus melanjutkan kebiasaan membaca.
Dengan adanya tantangan ini, siswa tidak hanya belajar mencintai buku, tetapi juga mengasah keterampilan membaca dan memahami informasi secara mendalam.
Selain itu, ‘Reading Challenge’ mendorong siswa untuk mengeksplorasi berbagai genre buku yang mungkin belum pernah mereka coba, seperti fiksi, non-fiksi, biografi, atau buku-buku ilmu pengetahuan.
Program ini juga dapat dikombinasikan dengan kegiatan menarik lainnya, seperti diskusi buku atau pembuatan ringkasan kreatif, untuk melibatkan siswa lebih dalam pada materi bacaan mereka.
Di luar manfaat akademis, tantangan membaca ini mengajarkan siswa pentingnya komitmen dan tanggung jawab.
Anak-anak belajar untuk menyelesaikan apa yang telah mereka mulai dan merasakan pencapaian saat mencapai target mereka.
Dengan dukungan dari guru dan orang tua, ‘Reading Challenge’ dapat menjadi program yang menyenangkan sekaligus mendidik, membuka jalan bagi anak-anak untuk menjadi pembaca yang mandiri dan berpikir kritis.