Inderalaya, Sumselupdate.com – Semakin hari bukannya makin berkurang, jumlah orang dalam pengawasan (ODP) bertambah menjadi 25 orang di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Jumlah penambahan ODP ini berdasarkan data dari PSC Gugus Tugas Ogan Ilir. Bahkan di Desa Pulau Kabal, Kecamatan Inderalaya Utara diduga ada sembilan ODP.
Ketua Jubir PSC Gugus Tugas Ogan Ilir sekaligus Kadiskominfo Wahyudi mengatakan, dari jumlah 25 ODP, paling banyak berada di Kecamatan Inderalaya sebanyak enam ODP.
Selanjutnya Inderalaya Utara dan Tanjungbatu masing-masing lima ODP, sementara Kecamatan lainnya Indralaya Selatan satu ODP, Pemulutan Selatan dua ODP.
Kecamatan Pemulutan Barat satu ODP, Tanjung Raja satu ODP, Sungai Pinang satu ODP, Muara Kuang satu ODP, Payaraman dua ODP.
“Jadi total di beberapa kecamatan saat ini ada 25 ODP. Sementara untuk PDP sampai saat ini belum ada. Saat ini bagi masyarakat yang memiliki penyakit flu, batuk atau demam diharapkan dapat segera berobat untuk pengecekan kesehatan, selain itu juga kita imbau bagi warga yang baru dari luar kota diharapkan segera melakukan pengecekan kesehatan, apalagi jika terserang sakit harap segera mengisolasi diri di rumah. Kami siap di PSC Gugus Tugas Ogan Ilir memberikan pelayanan kesehatan dan bisa menghubungi call center 0811 7429 119,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan info dari Kades Pulau Kabal Yansori melalui Sekdes Pulau Kabal Sefta diduga ada sembilan warganya berstatus ODP lantaran beberapa waktu lalu usai melakukan perjalanan ke luar kota yaitu daerah Pulau Jawa.
Mereka yang diduga ODP adalah And, Mis, Pon, Mun warga Dusun 1, Desa Pulau Kabal, Kecamatan Inderalaya Utara.
Masuknya dalam daftar ODP lantaran usai melakukan perjalanan ke Pulau Jawa berziarah ke makam wali songo, berangkat 17 Maret 2020 dan telah kembali ke Desa Pulau Kabal 23 Maret 2020.
Selanjutnya Su, Wa, Sum, dan dua orang anak yang berusia 9 tahun dan 13 tahun, berangkat ke Pulau Jawa mengunjungi keluarga 21 Maret 2020 dan telah kembali ke Desa Pulau Kabal 26 Maret 2020.
“Ada lagi dua orang yang merupakan warga desa kami Qo dan Si yang belum pulang karena masih di Jawa. Mereka diduga ODP karena daerah Jawa kan endemi Corona, jadi wajarlah kalau kita khawatir. Mereka memang sudah ke puskesmas disarankan untuk isolasi mandiri berdiam diri di rumah, namun beberapa orang masih ada saja yang membandel. Saya belum tahu jumlah ODP ini sudah terekap belum dengan jumlah ODP di kabupaten,” jelasnya. (hen)