Belajar Daring Siswa SD dan SMP dan Palembang Diperpanjang Hingga 31 Oktober, Guru Diminta Kreatif

Kamis, 1 Oktober 2020
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang Ahmad Zulinto.

Palembang, Sumselupdate.com – Pembelajaran Jarak Jauh (PPJ) atau belajar secara daring untuk siswa SD dan SMP di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan diperpanjang hingga 31 Oktober 2020.

Semakin lamanya proses belajar di rumah, dikhawatirkan siswa menjadi jenuh. Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang mengharuskan guru untuk mengajar secara inovatif.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan, sudah enam bulan siswa belajar daring di rumah dengan didampingi orangtua.

“Buatlah mode pembelajaran yang menarik. Selain siswanya pasti orangtua juga jenuh, maka guru harus kreatif,” katanya, Kamis (1/10/2020).

Zulinto menambahkan, karena laju penularan Virus Corona Kota Palembang masih fluktuatif membuat PJJ kembali diperpanjang demi keselamatan semua pihak.

Pihaknya sudah memberikan edaran ke sekolah bahwa PPJ diperpanjang sampai 31 Oktober dan akan disesuaikan dengan kondisi Covid-19  terkini.

“Ini sudah kita sampaikan kepada kepala sekolah dan kita juga terus meminta agar selama pembelajaran jarak jauh kepala sekolah baik jenjang Paud/TK, SD dan SMP agar selalu mengawasi guru dalam memberikan pembelajaran jangan sampai memberatkan siswa dan membebani mereka belajar daring,” katanya.

Walaupun harus memberikan pekerjaan rumah (PR), para guru diharapkan memberikan keringanan batas waktu untuk pengumpulannya.

“Karena bisa jadi ada anak yang harus meminjam perangkat gawai (Gadget) milik orang tuanya. Baiknya setiap tema bisa bersinergi dengan tema yang lain,” katanya.

Zulinto juga meminta satuan pendidikan untuk membentuk tim pengajar. Langkah tersebut guna meminimalsir banyaknya tugas yang diberikan kepada siswa.

“Misalkan kelas satu gurunya ada lebih dari dua di satu mata pelajaran, maka bahan ajarnya harus sama. Jangan sampai ada kelas yang anaknya mendapatkan tugas, sementara yang lain tidak. Padahal sama-sama satu angkatan,” tegas Zulinto.

Dirinya mempersilakan setiap guru untuk mengatur jadwal mengajarnya. Terutama, mereka yang mengajar mata pelajaran yang sama.

“Contohnya di hari pertama ada guru yang bertugas mengajar di sekolah, sisanya menyiapkan bahan ajar di rumah, begitu seterusnya secara bergilir,” katanya. (iya)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.