Anggota DPRD Jabar-Bekasi Lagi-lagi Dipanggil KPK Terkait Kasus Meikarta

Senin, 9 September 2019
Ilustrasi KPK

Jakarta, sumselupdate.com – KPK kembali memanggil anggota DPRD Jawa Barat Waras Wasisto dan anggota DPRD Kabupaten Bekasi Soleman terkait kasus dugaan suap perizinan proyek Meikarta. Keduanya dipanggil sebagai saksi.

“Dipanggil sebagai saksi untuk tersangka IWK (Iwa Karniwa),” kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (9/9/2019).

Bacaan Lainnya

Dilansir dari detikcom, Waras dan Soleman pernah diperiksa KPK sebagai saksi kasus ini pada Selasa (20/8). Saat itu keduanya dicecar soal aliran dana terkait dugaan suap proyek Meikarta.

Selain memanggil Waras dan Soleman, KPK kali ini memanggil karyawan PT Lippo Cikarang, Satriyadi. Dia turut dipanggil sebagai saksi untuk Iwa.

KPK sebelumnya menetapkan Iwa yang merupakan Sekda Jawa Barat sebagai satu dari dua orang tersangka baru dalam dua perkara berbeda terkait proyek Meikarta. Tersangka lain adalah eks Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto.

Toto dijerat KPK sebagai tersangka karena diduga memberi suap kepada eks Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin. KPK menduga Toto merestui pemberian duit Rp 10,5 miliar kepada Neneng untuk memuluskan perizinan Meikarta.

Sementara itu, Iwa ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap Rp 900 juta. Duit itu diduga terkait dengan pengurusan Peraturan Daerah tentang RDTR Kabupaten Bekasi.

Kini Iwa sudah ditahan KPK. Dia mengaku akan mengikuti proses hukum yang ada.

“Tadi sudah dapat pemeriksaan secara baik dan profesional oleh penyidik saya akan ikuti proses (hukum),” kata Iwa saat keluar gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (30/8). (adm3/dtc)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.