Palembang, Sumselupdate.com – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin mengharapkan seluruh bupati/Walikota di Sumsel harus memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat dan mencanangkan gerakan Bela Negara di daerah masing-masing serta bersama-sama membenahi dan meningkatkan stabilitas keamanan demi mewujudan nilai-nilai revolusi mental.
Menurut Alex, situasi keamanan yang kondusif harus terus ditingkatkan agar terciptanya kenyamanan seluruh masyarakat.
“Bupati/Wali kota harus selalu menjaga daerahnya masing-masing, jangan terlalu sering meninggalkan wilayahnya,” ungkap Alex dalam rapat dengar arahan Menteri pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Riyacudu untuk Bupati/Walikota Se-Sumsel di Ruang BPKAD Prov Sumsel Jakabaring, Kamis (21/7).
Dalam kesempatan ini Alex Noerdin juga mengajak seluruh Bupati/Walikota agar bersama-sama membenahi cara pandang pikiran dan perilaku masyarakat agar tidak mudah terjerumus dan tidak terprovokasi dengan hal-hal yang merugikan masyarakat itu sendiri, terutama para pemuda. Apalagi di zaman sekarang modernisasi terkadang bisa mengubah pola pikir masyarakat ke arah yang negatif.
Menurutnya, dalam hal keagamaan juga terkadang menjadi hal yang mengkhawatirkan. Untuk itu, pondok-pondok pesantren juga harus benar-benar mempunyai standarisasi dan mempunyai sertifikat dari pemerintah yang sah.
“Para pengasuh pondok pesantren itu juga harus ditentukan oleh pemerintah sendiri guna menciptakan para santri-santri yang benar berkualitas dan benar-benar memiliki akhlak dan budi pekerti yang tinggi” terangnya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Riacudu memaparkan ke seluruh bupati/Walikota se-Sumsel bahwa Bela Negara merupakan bentuk kongkrit dari program revolusi mental, membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia untuk memiliki kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjadi bangsa yang maju dan modern.
“Perwujudaan karakter masyarakat yang benar-benar produktif itu harus dimulai dari kalangan masyarakat menengah ke bawah untuk menciptakan masyarakat yang mempunyai jiwa dan pola pandang yang dinamis, yang memiliki interegritas dan bersinergi dalam menciptakan stabilitas masyarakat yang memiliki budi pekerti dan berjiwa nasionalisme,” pungkasnya. (ery)