Palembang, Sumselupdate.com – Setelah menangkap dua pelaku, kepolisian melakukan pendalaman untuk mencari keberadaan korban Tri Dwiyantoro (44). Namun saat ditemukan, jasad sopir taksi online yang sudah menghilang lebih dari 40 hari itu sudah tinggal tulang benulang tanpa dapat dikenali lagi secara fisik.
Jasad korban ditemukan di Parit VI, Desa Muara Sungsang, Kecamatan Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Jumat (30/3). Informasi yang dihimpun, Tri menjadi korban perampokan pada 14 Februari lalu saat mendapat order di kawasan Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I Palembang, malam hari oleh empat orang pelaku.
Lewat aplikasi, para pelaku minta diantar ke Kenten Laut dan lewat Jalan HM Noerdin Pandji. Lalu salah seorang pelaku mengeksekusi korban dengan cara menjerat leher dari belakang kursi pengemudi hingga tewas. Para pelaku kemudian membawa jasad korban sekitar 20 kilometer dari lokasi eksekusi untuk membuang mayat korban. Para tersangka pun kemudian melarikan diri.
Sehari setelah kejadian, keluarga korban melaporkan hilangnya korban. Selama lebih dari dua pekan, tidak ada satu petunjuk pun yang mengarahkan untuk mengungkap hilangnya alumni Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Unsri angkatan 1993 ini.
Hingga akhirnya ponsel milik korban diketahui dijual di salah satu konter ponsel di Mall Internasional Plaza (IP) Palembang. Dari situ lah anggota pimpinan Kanit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan Kompol Anthoni Adhi mulai menelusuri kasus ini. Hingga akhirnya tertangkap dua pelaku, berinisial BY dan PM.
BY dihadiahi 11 butir peluru saat ditangkap karena berupaya melarikan diri, sedangkan PM tewas saat penangkapan. Diketahui, PM bertugas sebagai eksekutor sementara BY merupakan otak dari tindak perampokan ini. BY saat ini masih dirawat di IGD RS Bhayangkara atas lukanya tersebut.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Slamet Widodo mengatakan, ada empat tersangka yang melakukan eksekusi dua ditangkap, sementara dua lainnya masih buron.
“Jasad korban sudah ditemukan dengan kondisi tinggal tulang. Belum bisa dipastikan betul apakah benar itu jasad korban Tri karena harus melalui serangkaian tes Ante Mortem dan Post Mortem yang dilakukan Tim Forensik,” ujar Slamet.
Serta pihaknya belum bisa memastikan apakah motif yang melatarbekakangi tewasnya korban karena murni perampokan atau ada motif lain. “Besok akan dirilis langsung oleh Kapolda. Untuk selengkap nya akan dijelaskan besok,” jelasnya.
Informasinya, rilis tersebut juga akan dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang kebetulan sedang berada di Palembang. (tra)