Muarabeliti, Sumselupdate.com – Untuk melepaskan predikat sebagai daerah tertinggal, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) terus melakukan terobosan-terobosan. Diantaranya dengan melakukan pembenahan disektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, air bersih dan listrik. Salah satunya melakukan bedah 250 rumah diwilayah Mura yang merupakan program dari Kementrian PU dan Perumahan Rakyat.
Anggota Komisi V DPR RI, Fauzih H Amroh, menjelaskan bahwa sebagai anggota DPR RI sangat mensuport Bupati Mura, Ir H Hendra Gunawan dalam membangun Mura untuk melepaskan diri dari predikat kabupaten tertinggal sesuai dengan peraturan presiden No 131. Nah dari hasil pertemuan yang dilakukan dengan SKPD dibedah didapatkan hasil ada 7 desa masuk dalam kategori sangat tertinggal dan 31 desa masuk dalam kategori desa tertinggal.
“Setelah kita bedah ada 7 yang sangat tertinggal dan 31 yang tertinggal. Oleh sebab itu kategori tertinggal sudah dibicarakan dengan pak bupati serta skpd. Supaya 2017 nanti kawasan ini sudah lepas dari kawasan tertinggal,”jelasnya, kemarin.
Dikatakannya ada syarat-syarat untuk melepaskan diri dari ketagori daerah tertinggal diantaranya pembenahan dibidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih dan listrik.
“Kebetulan apa yang disebutkan diatas tadi merupakan tufoksinya di Komisi V DPR RI yang membidangi PU dan perumahan rakyat, perkebunan dan pemerintahan desa,”tegasnya.
Apa langkah cepat supaya bisa lepas dari daerah tertinggal, politisi partai Hanura ini mengatakan langkah cepatnya, ia meminta kepada SKPD supaya membuat menu, seperti kebutuhan desa sangat tertinggal dan tertinggal.”Kebutuhan desa sangat tertinggal itu apa dan kebutuhan desa tertinggal itu apa,”jelasnya.
Dari data-data tersebut kita membuat program apa yang harus dilakukan terhadap desa tersebut. Baik itu program dari Kementrian PU maupun perumahan rakyat serta desa, kita akan suport.
” Kita akan suport program itu. Tergantung sekarang ini proaktip skpd, kalau proaktip kita akan suport. Datanya cukup menunjang kita akan dukung,”tegasnya.
Dalam kesempatan itu juga ia menegaskan yang paling penting untuk menunjang melepaskan dari kategori daerah tertinggal adalah akses jalan. Yang lainnya adalah dengan pembenahan rumah masyarakat yang sangat miskin. Untuk rumah ini, masyarakat patut berbangga pasalnya untuk desa sangat tertinggal dan tertinggal mendapat program bedah rumah.
“Mudah-mudahan Kabupaten Mura mendapat 250 bedah rumah atap, lantai dan dinding (Aladin) dari Kementrian PU di beberapa titik di beberapa kecamatan,”paparnya.
Kita sangat berharap katanya dengan adanya bedah rumah ini dapat membantu melepaskan Mura dari kategori daerah tertinggal. “Mudah-mudahan dapat membantu sementara ditahun 2016 ini. Pelaksanaan bulan Juli. Yakinlah dengan semangat pak bupati membangun, dan saya sama-sama membangun dan melepaskan diri dari daerah tertinggal,”tegasnya.
Disinggung masalah klasipikasi yang mendapat bedah rumah, banyak proses, proses awal rumah gubuk atap dari jerami, lantai tanah, dinding belum permanen.
Untuk bedah rumah pemiliknya mendapat bantuan Rp 15 juta. Uang untuk bedah rumah langsung ditransfer ke pemilik rumah.
“Uang tersebut, bisa membuat aladin. Dengan cara beli semen, seng,”terangnya.
Supaya ini berjalan lancar dan uangnya tidak disalahgunakan, diminta kepada Kades, Camat, Kepala Dinas untuk mengawasi.
“Kita minta Kades, camat, kepala dinas mengawasi jangan sampai uang untuk bedah rumah digunakan untuk membeli motor,”tegasnya.
Ditempat yang sama Bupati Mura, H Hendra Gunawan, mengatakan sangat senang ada anggota DPR RI yang turun langsung ke lapangan. Sebab masyarakat Mura banyak keinginan untuk melepaskan diri dari ketagori daerah tertinggal.
“Kita meminta suport dari anggota DPR RI sesuai dengan komisi, mudah-mudahan kita mampu lepas dari kategori daerah tertinggal,”pungkasnya. (Ain)