WN Jepang Nyaris Diperkosa Sekuriti, Ini Kronologis Kejadiannya

Kamis, 29 November 2018
Polisi saat menangani kasus percobaan perkosaan di apartemen Jaksel, Kamis (29/11/2018) Foto: Dok. Istimewa

Jakarta, Sumselupdate.com – WN Jepang berinisial A (30) menjadi korban percobaan perkosaan oleh sekuriti di sebuah apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Pelaku berinisial RH (28) sudah diamankan polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, kronologis peristiwa yang nyaris merengut kesucian A.

Kasus ini berawal RH awalnya melakukan pengecekan di sekitar apartemen sekitar pukul 04.30 WIB pagi tadi. RH kemudian melihat pintu kamar apartemen korban terbuka dan masuk ke dalam kamar tersebut.

“Pada hari dan jam tersebut di atas pelaku RH selaku satpam melakukan pengecekan/patroli area dan pada saat berada di TKP melihat pintu unit apartemen milik korban terbuka, kemudian saudara RH masuk ke dalam apartemen,” ujar Argo dalam keterangannya, Kamis (29/11/2018).

Advertisements

Pelaku melihat korban tertidur dengan hanya menggunakan pakaian dalam. Melihat hal tersebut, pelaku langsung menghampiri korban.

“Pelaku melakukan percobaan pemerkosaan dengan cara meraba-raba korban. Namun korban terbangun dan teriak, sehingga pelaku panik kemudian pelaku dikunci di dalam kamar unit tersebut,” ujar Argo.

Atas kejadian tersebut, korban langsung menghubungi kerabatnya dan membuat laporan polisi. Setelah itu, pelaku diamankan polisi pada pukul 09.30 WIB.

Sementara itu, kuasa hukum korban, Rangga Afianto, di Mapolda Metro Jaya, mengungkapkan jika saat kejadian korban sedang dalam kondisi menstruasi.

“Kami tambahkan ini yang menjadi krusial buat kami, tindakan ini sangat biadab, karena, sebagai informasi, bahwa klien kami atau korban sedang haid atau menstruasi, tapi tetap dipaksa melakukan hubungan itu. Ini kan sangat biadab,” kata Rangga Afianto.

Rangga mengatakan korban sempat melawan saat pelaku mencoba memerkosanya. Setelah berhasil melepaskan diri dari jeratan pelaku, korban mengunci pelaku di kamar apartemennya.

“Sempat melawan, tapi kenapa korban bisa lolos pada saat pelaku melakukan upayanya, korban itu berusaha sekuat mungkin dan coba untuk kabur melarikan diri dan mengunci pelaku di unit apartemen tersebut,” ujarnya.

Rangga menambahkan dari pengakuan pelaku jika  perkosaan tersebutakibat terpengaruh minuman keras.

“Kalau pengakuan si pelaku, dia lagi mabuk. Pelakunya lagi mabuk,” kata Rangga.

Rangga pun meminta penjelasan dari pihak manajemen hotel dan penyedia sekuriti mengenai tindakan tak senonoh tersebut. Menurut dia, kejadian itu akan berimbas terhadap citra kurang baik Indonesia di mata negara lain.

Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum korban lainnya, Hervan Dewantara, mengatakan pelaku sempat mengancam akan membunuh korban. Pelaku juga disebut meminta uang kepada korban sebesar Rp5 juta.

“Saya tambahkan, ini pelaku juga sempat mengancam akan membunuh korban dan meminta uang Rp5 juta. Memang tidak begitu besar, tapi ancaman untuk membunuhnya itulah yang kami rasa sangat mengerikan, apalagi kita pernah tahu di salah satu apartemen juga ada WNA yang meninggal dunia dari hasil tindak pidana pemerkosaan,” ujarnya.

Hervan menuturkan korban sudah setahun tinggal di apartemennya. Menurutnya, pelaku memang sudah lama mengincar korban untuk disetubuhi.

“Sudah hampir setahun (korban) tinggal di apartemen tersebut. Memang si pelaku sudah kenal lama dengan korban dan, menurut pengakuan pelaku saat diinterogasi, beliau sudah mengincar sejak lama dan sudah kenal dan sudah memiliki rasa nafsu ada keteringinan bersama dengan korban. Pada kesempatan tadi pagi, jelas sekali ada CCTV, jelas sekali kami melihat si pelaku sejak awal sudah berniat karena dari bawah kita lihat pelaku menekan tombol lantai 20 tempat apartemen korban dan masuk ke kamar korban,” tuturnya.

Pastinya, atas perbuatannya itu, pelaku dijerat dengan kasus dugaan percobaan perkosaan dan perbuatan cabul dan atau penganiayaan sebagaimana pasal 53 dan atau pasal 285 KUHP dan pasal 289 KUHP dan atau pasal 351 KUHP. (hyd/dtc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.