Palembang, Sumselupdate.com — Sebagai wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Sriwijaya menggelar kegiatan pengabdian masyarakat pada 31 Agustus 2024.
Kegiatan ini berlangsung di Gazebo Paguyuban Plaju Bersinar, Plaju Ulu, Kota Palembang, dengan sasaran utama kelompok pengrajin tempe.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Hibah Pengabdian Masyarakat BIMA Kemdikbudristek tahun 2024.
Kegiatan ini dipimpin oleh Shomedran, SPd, MPd yang bertindak sebagai Ketua Tim sekaligus narasumber.
Turut hadir sebagai narasumber lainnya, Elfahmi Dwi Kurniawan, SPd, MPd.T, dan Mega Nurrizalia, MPd sebagai anggota tim. Beberapa mahasiswa juga terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Dalam sambutannya, Shomedran menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar dapat mengembangkan potensi mereka demi peningkatan kualitas hidup.
“Kegiatan ini bertujuan agar dapat memberikan daya (kekuatan) bagi masyarakat yang diberdayakan untuk dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup,” ungkapnya.
Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah pemanfaatan Mesin Pemotong Tempe untuk pembuatan keripik tempe.
“Diharapkan, dengan adanya mesin ini, proses produksi menjadi lebih mudah dan efisien, sehingga dapat meningkatkan produktivitas pengrajin,” ujarnya.
Elfahmi menambahkan, bahwa penggunaan mesin pemotong tempe ini dapat membawa berbagai manfaat, seperti mempermudah pekerjaan, efisiensi waktu, serta peningkatan produksi.
“Namun, perlu diingat untuk memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) selama penggunaan mesin,” tegasnya.
Ketua Paguyuban, Taufik, menyampaikan bahwa peserta kegiatan ini terdiri dari sekitar 24 pengrajin tempe yang tergabung dalam Paguyuban Plaju Bersinar.
Taufik berharap kegiatan ini dapat memotivasi para anggota paguyuban untuk terus memproduksi tempe sebagai sumber penghasilan utama.
“Kegiatan ini semoga dapat memotivasi anggota untuk terus memproduksi tempe sebagai penghasilan utama, karena tempat ini sudah cukup dikenal di masyarakat sebagai tempat produksi tempe,” pungkasnya. (**)