Muaraenim, Sumselupdate.com –Keluarga M Pawi yang tewas disambar petir saat berteduh di dalam pondok di Talang Jernihan, Desa Bangun Sari, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muaraenim, memiliki usaha lain di desanya.
Kades Bangun Sari, Abadul, Minggu (17/4), mengatakan, keluarga Pawi selain bertani juga memiliki usaha di desanya.
Menurutnya, keluarga Pawi telah lama merantau di Desa Bangun Sari sejak tahun 1971. Keluarga Pawi sendiri berasal dari Desa Pagar Agung Sugihwaras, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim.
Tak heran, ketika musibah yang menimpa Pawi beserta anak dan cucunya, keluarganya berinisiatif untuk menguburkan ketujuh korban di desa asal mereka.
Abadul mengatakan, lokasi kejadian tersebut yang berada di Talang Jernihan berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Bangun Sari.
Abadul mengaku, dia mengetahui peristiwa tersebut dari korban selamat Asmiliyani (30). Dari cerita Asmiliyani, suara petir terjadi terdengar tiga kali. Tetapi yang paling keras terdengar suara petir pertama.
Diduga kuat suara petir pertama ini membuat 12 korban yang seluruhnya masih bertalian darah dengan Pawi yang saat kejadian ada di atas pondok dan sebagian berada di bawah kolong pondok, tersambar kilat hingga kulit rata-rata korban gosong.
Sebagaimana diketahui keluarga Pawi yang terdiri dari 12 orang disambar petir saat berteduh di dalam pondok dekat areal persawahan, Minggu (17/4), sekitar pukul 07.30.
Saat itu para korban berkumpul di dalam pondok beratapkan daun tepas, lantaran hujan turun deras. Mereka datang ke areal persawahan karena hari itu hendak bergotong royong memanen padi.
Dari peristiwa naas itu tujuh korban meninggal di tempat, dan empat korban mengalami luka bakar serius, dan satu orang selamat dari maut.
Ketujuh korban yang tewas disambar petir adalah M Pawi Bin Rusnani (60), warga Talang Jernihan, Desa Bangun Sari, Sudomo Bin M Pawi (36), Hendro Saputra Bin M Pawi (34), Susili Binti M Pawi (40), Dunan Bin Sudomo (8), Darius Bin M Pawi (45), dan Pekin Binti Darius (8).
Sementara empat korban yang mengalami luka bakar masing-masing Rusnani Binti Cik Kus (60), Rili (30), Candra Bin Supriyanto (35), dan Abek Bin Lukman (10), harus dilarikan ke Rumah Sakit Bunda Prabumulih untuk dilakukan perawatan.
.Sedangkan satu orang yang ikut berada di pondok yang selamat bernama Asmiliyani (30). Dia yang meminta pertolongan kepada tetangga, warga, dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gunung Megang. (lip)