Siswi SD di Semarang Diperkosa 21 Pria ‘Gang Rape’, Polisi Janji Kejar Pelaku

Selasa, 31 Mei 2016
Foto Ilustrasi

Semarang, sumselupdate.com – Kasus pemerkosaan siswa SD berusia 12 tahun yang menyebabkan korban trauma dan sakit oleh 21 pria yang berasal dari ‘Gang Rape’ membuat Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin geram. Dia pun berjanji jajarannya akan segera bertindak mengejar gerombolan pelaku pemerkosaan tersebut.

“Kejar (pelaku) sampai titik darah penghabisan!” tegas Burhanudin usai menghadiri acara koordinasi di Gedung Gradhika Bakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (30/5), seperti dilansir detikcom.

Diakui Burhanudin, dirinya belum menerima laporan sehingga tidak bisa banyak memberikan keterangan. Meski demikian, ia akan segera menindaklanjutinya jika sudah ada laporan.

“Pokoknya ditindaklanjuti, itu atensi. Sampai sekarang belum ada laporannya, jadi saya tidak bisa komentar banyak,” pungkas Burhanudin.

Advertisements

Diberitakan sebelumnya, korban yang merupakan siswi SD itu diperkosa 21 pria dewasa dalam tiga waktu dan tempat berbeda. Akibatnya, korban mengalami trauma dan gangguan pada alat reproduksi.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait sempat menjenguk korban dan ayahnya. Korban diintimidasi oleh pelaku sehingga peristiwa nahas itu berulang dan korban tak bisa melawan.

“Itu dalam beberapa hari, jadi diintimidasi oleh pelaku. Namanya ‘Gang Rape’,” kata Arist.

Dari informasi yang diperoleh di lapangan, pemerkosaan pertama diduga terjadi Sabtu 7 Mei lalu pukul 00.00 di sebuah gubug oleh 7 pelaku. Kemudian hari Kamis 12 Mei di dekat depo pasir yang disebut-sebut dilakukan 12 orang, dan terakhir hari Sabtu 14 Mei di gubug pembuatan batu bata oleh 2 orang. Bahkan diduga korban juga dicekoki pil koplo.

Sementara itu Kepala Unit Perlindungan Perempuan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polrestabes Semarang, AKP Kumarsini mengatakan ayah korban sudah melaporkan peristiwa tersebut dan pihaknya sedang melakukan penyelidikan.)

“Baru saja bapaknya lapor. Ini kami masih lidik-lidik (penyelidikan) untuk laporan tersebut,” kata Kumarsini. (shn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.