Sekolah di Palembang Belum Berani Gelar Belajar Tatap Muka di Kelas

Selasa, 8 September 2020
Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palembang Bidang Pencegahan Ahmad Zulinto.

Palembang, Sumselupdate.com – Sistem belajar dan mengajar di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan masih menerapkan sistem daring atau online.

Meski ada wacana menggelar belajar secara tatap muka di kelas, namun Dinas Pendidikan (Disdik) Palembang belum berani melakukannya.

Hal itu dikatakan Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Palembang Bidang Pencegahan sekaligus Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto.

Dia menegaskan, pihaknya masih menunggu hasil keputusan untuk wacana sekolah tatap muka di Kota Palembang.

Advertisements

Zulinto mengatakan, sejak beberapa bulan terakhir, siswa belajar lewat daring. Wacana untuk kembali tatap muka sudah ada namun belum bisa langsung diputuskan oleh pihaknya.

“Untuk wacana ini kita sudah menggelar rapat terbatas dengan Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan jajaran lainnya,” kata Zulinto, Selasa (8/9/2020).

Ia mengatakan, hasil rapat ini akan disampaikan ke Walikota Palembang, Harnojoyo yang akan menentukan apakah nanti Palembang akan masih melakukan belajar daring atau tidak.

“Batas daring ini akan berakhir 30 September mendatang. Nah, ini kita rapatkan apakah ini akan dilanjut atau tidak,” katanya.

Zulinto mengatakan, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang saat ini masih berada di zona orange.

Dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menyampaikan belum bisa merekomendasi kondisi masih naik belum melandai, begitu juga dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan rumah sakit umum juga menyampaikan hal yang sama.

“Semua belum merekomendasi adanya Kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka,” katanya.

Namun kata Zulinto, ada sebagian masyrarakat saat ini sudah menghendaki anak anak mereka untuk sekolah kembali seperti keadaan normal.

“Ini kondisi sekarang ada yang mengeluhan kuota, bahkan mereka telah jenuh menghadapi anak anak mereka dalam mendampingi belajar di rumah sehingga emosi mereka naik, ini masalah siswa dan orangtua,” katanya.

Karena itu, dari pemerhati pendidikan juga meminta supaya mencoba satu minggu sekolah satu kali dibuka, begitu juga dari Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) juga sama dan. Pun dari komite juga sama, bahwa jangan sekali-sekali sekolah dibuka.

“Semua pemintaan ini sudah diakomodir. Mengapa ini kami akomodir, sebab kami sadar betul bahwa masyarakat itu pasti jenuh menghadapi kondisiPpandemi ini sudah sekian bulan,” jelasnya.

Dinas Pendidikan akan melaporkan terlebih dahulu kepada Walikota Palembang sebagai ketua gugus tugas.

“Apabila ada perintah dari Walikota saatnya sekolah dibuka, pihak Disdik akan melakukan secara bertahap, tapi kalau melihat instruksi Menteri Pendidikan di zona merah dan orange itu tidak diperbolehkan masuk atau melaksanakan KBM tatap muka,” katanya.

Namun lanjut Zulinto, di zona hijau dan kuning boleh melaksanakan KBM tatap muka dengan menerapkan protokol yang sangat ketat itupun  harus ada persetujuan orangtua.

“Untuk membuka sekolah dan melaksanakan KBM tatap muka, Disdik Palembang perlu persetujuan walikota, dan juga orangtua siswa,” jelasnya. (iya)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.