Baturaja, Sumselupdate.com – Sebanyak 45 orang warga Ogan Komering Ulu (OKU) yang berusia antara 1-15 tahun ke atas pernah menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD), namun berkat penanganan yang cepat dari instansi terkait, penyakit mematikan itu cepat diredam sehingga tidak menimbulkan korban jiwa dan menjadi kejadian luar buasa (KLB).
Berdasarkan data yang dihimpun di Dinas Kesehatan (Dinkes) OKU, terhitung Januari hingga Juli 2016 tercatat ada 45 orang warga di daerah itu yang sempat dirawat di rumah sakit, karena positif menderita DBD.
“Warga banyak terkena DBD pada Februari hingga Maret 2016, di mana angkanya mencapai 31 orang. Namun pada bulan berikutnya jumlahnya langsung turun. Bahkan, pada Agustus hingga September 2016 angkanya nihil,” kata Kabid Pemberantasan, Pengendalian, Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Erwin Akil SKM, melalui staf Pengelolah Program DBD, Netty Martini, saat dibincangi Selasa (21/9/2016).
Dia menjelaskan, kondisi itu sendiri terjadi karena cepatnya penanganan yang dilakukan pihak Dinkes OKU.
“Begitu ada lonjakan pasien DBD di Puskesmas dan rumah sakit, kita langsung menurunkan petugas ke lapangan guna melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa,” katanya.
Selanjutnya Dinkes OKU juga proaktif membagikan bubuk abate secara gratis kepada warga untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air.
“Kita juga membagikan ribuan unit kelambu gratis kepada warga, sehingga angka penderita DBD bisa ditekan seminimal mungkin,” tegasnya.
Kemudian kata Netty, pihaknya juga giat mensosialisasikan kepada masyarakat agar membiasakan diri melakukan pola hidup bersih dengan menggalakkan gerakan 3 M, yakni menguras, mengubur dan menutup kaleng bekas atau tempat yang berpotensi dijadikan sarang nyamuk di rumah masing-masing.
Hasilnya lanjut dia, selang satu bulan tepatnya pada April jumlah penderita DBD di OKU langsung turun menjadi delapan orang dan pada Mei hanya tinggal 2 orang saja.
“Alhamdulilah pada Juni 2016 warga yang terkena DBD tinggal satu orang lagi dan dua bulan berikutnya nihil,” pungkasnya. (Yan)