Palembang, Sumselupdate.com- Data dari BRIN menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat, salah satu penyebabnya adalah rendahnya kemampuan teknologi dan inovasi, terutama di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Padahal, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Rendahnya kemampuan teknologi dan inovasi pada UMKM kita mengakibatkan rendahnya daya saing produk, yang berakibat rendahnya akses pasar,” ujar Agus Eko Nugroho, Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna menjelaskan mengenai proyeksi ekosistem ekonomi digital di Indonesia pada 2030.
Disampaikannya pertumbuhan penetrasi internet yang pesat menjadi pendorong transformasi
digital di Indonesia.
Dapat dilihat perkembangan pesat teknologi dalam beberapa dekade terakhir telah merombak tatanan ekonomi.
Inovasi dan teknologi menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi, menciptakan peluang baru, meningkatkan efisiensi, dan mengubah gaya hidup masyarakat.
Di mana era digital ini semakin menegaskan pentingnya inovasi dan teknologi sebagai penggerak utama kemajuan ekonomi.
Menanggapi hal ini, Naufal Azel Muzakkiy kader HMI MPO Cabang Palembang Darussalam mengungkapkan, Kota Palembang memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi digital, mengingat pertumbuhan penetrasi internet yang pesat. Namun, untuk merealisasikan potensi tersebut, diperlukan dukungan yang kuat dari pemerintah kota.
Dia berharap Pemerintah Kota Palembang untuk mengambil langkah pasti, antara lain, meningkatkan Infrastruktur Digital, Memberikan pelatihan atau pendampingan kepada UMKM untuk membekali pelaku UMKM dengan pengetahuan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Kemudian membangun ekosistem yang mendukung, dengan berkolaborasi antara pemerintah,
pelaku usaha, akademisi, komunitas, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang
mendukung pengembangan inovasi berbasis teknologi.