Palembang, Sumselupdate.com – Dinas Sosial (Dinsos) Sumsel menduga, banyaknya pengemis, anjal hingga anak terlantar dadakan di bulan Suci Ramadhan 1442 H, merupakan kelompok yang terorganisir.
Kepala Dinsos Sumsel, Mirwansyah mengatakan, dari pengamatan Dinsos Sumsel pola pengemis dadakan ini selalu sama, mereka mulai berdatangan jelang Ramadhan dan semakin banyak ketika bulan puasa tiba.
Dari hasil pendataan Dinsos Sumsel, setiap tahun ada sekitar ratusan anjal dan pengemis yang menyerbu Palembang. Para pengemis dadakan ini bukan warga asli Palembang, melainkan warga dari kabupaten/kota yang berbatasan dengan kota pempek.
“Para pengemis sepertinya terorganisir karena mereka datang berkelompok. Setelah kita data mereka ini bukan warga Palembang,” katanya Jumat (30/4/2021).
Mirwansyah mengaku, selama bulan Suci Ramadhan tahun ini pihaknya sudah menerima puluhan pengemis dadakan hasil razia Satpol PP. Setelah berhasil ditangkap, para pengemis ini lalu dilakukan asesment atau menggali informasi. Apabila si pengemis masih ada keluarga, maka akan dikembalikan. Namun, apabila tidak ada maka akan dititipkan ke panti sosial.
“Tahun ini banyak yang kita amankan, kita minta keluarganya untuk membawa pulang. Belum ada yang kita masukkan ke panti sosial,” jelas Mirwansyah.
Meski kerap diamankan, namun para pengemis dadakan ini enggan mengaku bahwa, mereka bergerak secara terorganisir, sehingga membuat Dinas Sosial Sumsel kesulitan mencari dalang dibalik aksi mereka.
Mirwansyah mengimbau, kepada masyarakat jangan memberikan uang kepada pengemis dan anjal dadakan pada bulan ramadhan nanti, demi menjaga keamanan dari tindak krimimal dan kenyamanan para pengendara itu sendiri. Jika ingin bersedekah sebaiknya masyarakat menyalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
“Kalau memang ingin bersedekah sebaiknya ke panti asuhan saja, uang yanh kita berikan jelas penggunaannya. Atau kalau tidak mau repot silakan ke Baznas,” tutupnya. (Ron)