Palembang, Sumselupdate.com – Viral di Media Sosial (Medsos) Instagram, seorang pria yang merupakan pasien RS Bari Palembang, berkoar-koar tidak dilayani saat mendapatkan perawatan di ruang rawat inap.
Pria tersebut berinisial BR (43), yang merupakan pasien RS Bari rawat inap, asal Jambi. Dirinya masuk rumah sakit pada Selasa (2/12/2024), dengan keluhan gejala demam.
Dalam video viral berdurasi 1 menit 22 detik itu, BR mengadu ke Gubernur Sumsel dan Walikota Palembang terkait layanan yang terima.
“Assalamu’alaikum, pak Gubernur Sumsel, saya pasien rumah sakit ini, tolong pak gubenur dan pak walikota segala macam, aku minta bantuannya. Kepada pers aku tidak diperlakukan baik, aku pasien, aku bayar di sini. Dak bener dan becus, dokternyo bae idak galak meriksa, mereka ngasih obat baseng bae, aku dibuatnya tambah parah,” ungkap BR dalam video viral dengan selang oksigen masih terpasang di hidung.
BR terus berbicara dengan merekam melalui kamera Handphonenya dan sesekali melepas selang oksigennya.
Baca juga : Gerak Cepat, Camat Gandus Atasi Warga Sakit Langsung Buatkan KIS dan Dibawa ke Rumah Sakit BARI
“Aku minta tolong rumah sakit Palembang Bari ini. Aku di kelas II, aku minta keadilan dan aku tidak senang. Akulah bayar mahal aku masih dibuatnyo cak ini. Aku panggil dokter dari semalam, tetapi semua alat idak dihidupinya, berteriak rusak, makmano alasan mereka tidak masuk akal,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RS Bari Palembang, dr. Amalia, M.Kes, angkat bicara terkait viralnya sebuah video dari pasien rawat inap Kelas II.
“Kita memberikan pelayanan dan tindakan sesuai dengan standar operasional (SOP) di rumah sakit. Pasien itu kami lakukan berbagai pemeriksaan, mulai dari Rontgen dan laboratorium, sehingga dari hasil pemeriksaan, pasien harus dilakukan rawat inap. Pasien ini merupakan pasien umum, yang kita tempatkan di kelas III tapi ruang kamar penuh, sehingga di tempatkan di ruang kelas II,” ungkap dr. Amalia, M.Kes, ketika dikonfirmasi pada Selasa (3/12/2024) siang.
Baca juga : Siapkan Enam Hektar Lahan, Lippo Plaza Bangun Rumah Sakit dan Hotel di Jakabaring
Setelah dilakukan berbagai tindakan hingga pemasangan infus, diakui dr. Amalia, kemudian pasien tersebut bertingkah aneh dengan perilaku emosi dan marah-marah, sehingga membuat dokter dan perawat tidak nyaman untuk memberikan pelayanan kepada pasien.
“Bahkan dokter dan perawat kita mendapatkan intimidasi dari pasien hingga melakukan pengancaman. Kita juga sangat menyayangkan video pasien tersebut viral di Medsos,” tutupnya. (**)