Mataram, Sumselupdate.com — Putu Selly Andayani, komisaris independen Bank NTB Syariah, menjadi sasaran penipuan oleh oknum yang memalsukan identitasnya untuk mengajukan pinjaman sebesar Rp 2 miliar dari Bank NTB Syariah. Oknum tersebut menggunakan tanda tangan dan nomor WhatsApp palsu milik Selly. Pinjaman tersebut diajukan melalui Koperasi Bank NTB Syariah.
Kasus ini terbongkar setelah pihak Koperasi Bank NTB Syariah menghubungi Selly secara langsung untuk mengonfirmasi surat rekomendasi yang dikirimkan oleh oknum tersebut.
“Tadi saya dihubungi oleh pihak Koperasi Bank NTB, mereka menanyakan apakah benar saya memberikan rekomendasi untuk pencairan pinjaman atas nama Pak Made Mantre sebesar Rp 2 miliar. Saya sangat terkejut. Saya dengan tegas membantah,” ungkap Selly pada Minggu (21/1/2024).
Pihak Koperasi Bank NTB Syariah menjelaskan, surat rekomendasi yang mencantumkan tanda tangan Selly juga menggunakan kop resmi surat dari Bank NTB Syariah.
“Sekarang ini ada tanda tangannya Bunda (Selly), tetapi bisa saja tanda tangan itu di-scan. Foto WhatsApp juga digunakan, tetapi nomornya berbeda. Inilah yang harus diverifikasi, nomor WhatsApp saya tidak sama,” jelasnya.
Selly menjelaskan, hampir saja pihak Bank NTB Syariah memproses peminjaman uang tersebut.
“Pelaku bahkan menelepon Pak Subakir (dirut Bank NTB sebelumnya) untuk meminta persetujuan, padahal sekarang dirutnya adalah Pak Kukuh. WhatsApp pihak Koperasi Bank NTB Syariah juga diretas oleh hacker (pelaku),” tambahnya.
Tidak hanya itu, satu minggu sebelumnya, dengan modus yang serupa, identitas Selly juga dipalsukan untuk melakukan peminjaman uang untuk pembelian emas Antam.
“Seminggu sebelumnya, nama saya dipakai juga untuk pinjaman pembelian emas Antam. Foto yang sama digunakan, tetapi nomor HP berbeda. Sepertinya saya terlibat dalam jual-beli emas. Ini sangat meresahkan. Saya perlu melakukan klarifikasi,” terangnya.
Selly meminta semua pihak untuk bijak dalam memverifikasi informasi. Dia menekankan pentingnya mempublikasikan kejadian ini agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Saya menduga bahwa modus seperti ini mungkin akan terus digunakan. Saya berharap semua orang bijak dalam menghadapi situasi seperti ini. Saya sedang berkoordinasi untuk mengusut siapa pelakunya,” tegasnya.(bsc)