Jakarta, Sumselupdate.com – PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia menjadi perusahaan otomotif China pertama yang berani membangun pabrik di Indonesia. Pabrikan mobil dari Negeri Tirai Bambu ini berencana akan meluncurkan produknya yang bermerek Wuling di Indonesia pada Februari 2017 mendatang.
”Bulan Maret atau April tahun 2016 mereka sudah mulai masukin mesin. Kemudian 2017 kira-kira bulan Februari mereka sudah product launch,” kata Kepala BKPM Franky Sibarani saat melakukan kunjungan ke Pabrik SGMW Motor Indonesia di Kawasan Industri Delta Mas, Bekasi, belum lama ini.
Franky mengapresiasi kehadiran pabrik mobil Wuling di Indonesia. Namun, dia berpesan bahwa Wuling harus bejuang keras agar dapat bersaing di Indonesia maupun menembus ASEAN.
Pasalnya, pasar otomotif di ASEAN, termasuk Indonesia, sudah lama dikuasai oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Tentu tidak mudah bagi Wuling untuk dapat merongrong hegemoni pabrikan otomotif Jepang.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa ASEAN didominasi oleh mobil Jepang, ini fakta, sehingga Wuling harus kerja keras,” tandasnya.
Meski demikian, Franky percaya Wuling bisa berkompetisi karena kapasitasnya sudah teruji di negara asalnya. Apalagi, salah satu pemegang saham Wuling adalah General Motors (GM), perusahaan otomotif terkemuka asal Amerika Serikat.
“Wuling ini nomor satu di China, ada GM-nya juga 44%. Ini kan akan menjamin kualitas,” ucapnya.
Bagi Indonesia sendiri, sambungnya, kehadiran pabrik Wuling ini memberikan berbagai manfaat, mulai dari peningkatan pendapatan negara dari pajak hingga terciptanya lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia. “Keuntungan bagi Indonesia adalah menjadi basis produksi, ekspor, pajak, penyerapan tenaga kerja,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pabrik milik SGMW berlokasi di Kawasan Industri Delta Mas, Cikarang Pusat, Bekasi. Letaknya persis di seberang pabrik Suzuki Indomobil. Luasnya 300.000 m2. Total nilai investasi yang akan digelontorkan mencapai US$ 397,4 juta atau sekitar Rp 5 triliun. Sampai saat ini US$ 43,5 juta diantaranya sudah direalisasikan.
Direncanakan, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 84.000 unit mobil 7-seater MPV type I dan 36.000 unit mobil 7-seater MPV type II. Selain itu juga akan diproduksi 120.000 set suku cadang dan aksesori mobil.
Berdasarkan data OICA (International Organization of Motor Vehicle Manufacturers) rasio kepemilikan mobil di Indonesia yaitu sekitar 77 unit per 1.000 penduduk, sementara di Malaysia sekitar 397 unit per 1.000 penduduk, sehingga peluang pasar mobil di Indonesia masih sangat besar. (adm3)