Muaraenim, Sumselupdate.com — Dalam dunia keislaman, nama Ahmad Mujtaba, S.E., S.Th.I., kian dikenal sebagai sosok yang membawa angin segar bagi umat. Dikenal dengan sebutan Gus Amu, ia merupakan putra ketiga dari KH. Muhammad Dainawi —yang lebih populer dengan nama KH. Gerentam Boemi— pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Haramain Al-Islami.
Dengan latar belakang keluarga yang kuat dalam ilmu agama, Gus Amu tumbuh menjadi pribadi yang religius dan penuh kepedulian sosial.
Gus Amu menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, di mana ia meraih gelar Magister Studi Islam. Pendidikan formal yang kuat, ditambah dengan pengalaman di lingkungan pesantren, membentuk karakter serta kemampuan komunikasinya yang mumpuni. Keahlian ini menjadikannya sosok yang disegani dalam berbagai forum keislaman dan sosial.
Selain dikenal sebagai seorang akademisi, Gus Amu juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Kiprahnya di masyarakat tak hanya terbatas dalam lingkup pesantren, tetapi juga meluas ke berbagai sektor, termasuk organisasi keislaman besar seperti Nahdlatul Ulama (NU).
Ahmad Mujtaba telah memimpin NU sejak tahun 8 dan kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Muaraenim untuk masa khidmat 2023-2028.
Gus Amu menegaskan komitmennya untuk menjaga nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah serta mempererat ukhuwah Islamiyah.
“NU bukan sekadar organisasi, melainkan rumah besar bagi umat Islam. Kita harus bersama-sama menjaga dan memperkuat peran NU sebagai pelayan umat dan perekat kebangsaan,” ujar Gus Amu dalam pidato pelantikannya.
Sebagai pemimpin organisasi keislaman, ia bertekad menjadikan PCNU Muaraenim sebagai wadah yang lebih inklusif dan responsif terhadap berbagai tantangan zaman.
Di mata masyarakat, Gus Amu dikenal sebagai pribadi yang ramah, mudah bergaul, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Kepeduliannya terhadap sesama tercermin dalam berbagai kegiatan kemanusiaan yang ia gagas. Tak jarang, ia turun langsung ke lapangan untuk menyapa dan membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Pemimpin yang baik adalah mereka yang hadir di tengah umat, bukan hanya duduk di belakang meja,” kata pengasuh Pondok Pesantren Al-Haramain Al-Islami ini.
Selain itu, Gus Amu juga dikenal memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Hal ini membuatnya mampu menyampaikan gagasan-gagasan keislaman dengan cara yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda.
Sebagai seorang pemimpin muda dalam dunia Islam, Ahmad Mujtaba memiliki visi besar untuk memperkuat peran pesantren dan organisasi keislaman dalam membangun peradaban yang lebih baik. Ia berkomitmen untuk memperkuat pendidikan Islam, menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, serta memberdayakan ekonomi umat.
Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, harapan besar tertanam bahwa Gus Amu dapat membawa perubahan positif bagi umat Islam di Muaraenim dan sekitarnya. Kiprah dan perjuangannya menjadi inspirasi bagi generasi muda Islam untuk terus berkontribusi dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
“Kita harus bergerak bersama, membangun umat yang lebih kuat, sejahtera, dan penuh keberkahan,” tutupnya dengan penuh semangat.(**)