Limbah Kulit Nanas Kini Bernilai Ekonomi, Kampung Madani Tanjung Bunut Muaraenim Jadi Percontohan di Sumsel

Penulis: - Selasa, 4 Februari 2025
Pj. Gubernur Sumsel saat berkunjung ke Kampung Madani pertama di Sumsel di Desa Tanjung Bunut, Muaraenim, Selasa (04/02/2025).(Sumselupdate.com/Azwar Anas)

Muaraenim, Sumselupdate.com – Limbah kulit nanas yang selama ini hanya terbuang kini disulap menjadi produk bernilai ekonomi tinggi di Desa Tanjung Bunut, Kecamatan Belida Darat, Kabupaten Muaraenim. Kampung Madani pertama di Sumatera Selatan ini diresmikan oleh Pj. Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, pada Selasa (04/02/2025).

Kampung Madani di Desa Tanjung Bunut merupakan pilot project pertama di Sumsel yang digagas melalui kolaborasi dengan PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).

Bacaan Lainnya

Program ini bertujuan mengembangkan potensi ekonomi desa dengan berbasis kemandirian dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu inovasi unggulannya adalah pemanfaatan serat daun nanas untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, seperti kain tenun serat nanas.

Pj. Bupati Muaraenim, H. Henky Putrawan, menyampaikan bahwa selama ini daun nanas hanya dianggap sebagai limbah.

Namun, dengan adanya inovasi ini, limbah tersebut bisa diolah menjadi produk bernilai jual, sehingga tidak hanya meningkatkan penghasilan masyarakat tetapi juga memperkuat branding Desa Tanjung Bunut sebagai sentra penghasil tenun serat nanas dan olahan nanas di Kabupaten Muaraenim.

“Olahan limbah daun nanas yang selama ini tidak dioptimalkan diolah menjadi tenun serat nanas, sehingga menambah penghasilan dari buah nanas sekaligus meningkatkan pencitraan atau branding Desa Tanjung Bunut sebagai penghasil tenun dari serat nanas dan desa penghasil olahan nanas di Kabupaten Muaraenim,” ujar Henky.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, menekankan pentingnya prinsip gotong royong dan kemandirian ekonomi dalam menjalankan program ini.

Menurutnya, Kampung Madani harus menjadi model pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif, di mana masyarakat tidak hanya diberdayakan secara ekonomi tetapi juga mampu menjaga keseimbangan lingkungan.

“Kami berharap program kampung madani di Desa Tanjung Bunut mengedepankan prinsip gotong royong dan kemandirian ekonomi sesuai tujuannya mengembangkan ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus menjaga lingkungan,” kata Elen Setiadi.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Pj. Gubernur bersama Pj. Bupati juga menyerahkan bantuan program tanggung jawab sosial dan lingkungan dari PT. PNM, berupa pembangunan sumur bor, fasilitas MCK, serta mesin pencacah daun nanas yang diharapkan dapat meningkatkan produksi serat nanas secara lebih efisien.(**)

Bantu Kami untuk Berkembang

Mari kita tumbuh bersama! Donasi Anda membantu kami menghadirkan konten yang lebih baik dan berkelanjutan. Scan QRIS untuk berdonasi sekarang!


Pos terkait